Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Purbaya Tegas Tolak APBN untuk Bayar Utang Whoosh, Pemerintah Cari Skema Baru

Kompas.com - 13/10/2025, 22:57 WIB
Tri Indriawati

Editor

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pemerintah tengah mencari jalan keluar untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh tanpa menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Hal ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang sebelumnya menolak penggunaan APBN untuk menanggung beban utang proyek tersebut.

Baca juga: Tahan Harga Rokok Eceran di 2026, Menkeu Purbaya: Kalau Naik, Rokok Ilegal Makin Laku

“Beberapa waktu yang lalu juga sudah dibicarakan untuk mencari skema supaya beban keuangan itu bisa dicarikan jalan keluar,” kata Prasetyo, seusai rapat kabinet di kediaman Presiden Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu (12/10/2025) malam.

Utang Proyek Whoosh Tak Dibahas dalam Rapat

Prasetyo menegaskan bahwa isu utang proyek Whoosh tidak menjadi agenda pembahasan dalam rapat kabinet yang digelar di kediaman presiden.

Namun, ia menilai proyek kereta cepat tetap perlu didukung karena telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Karena faktanya kan juga Whoosh, kemudian juga menjadi salah satu moda transportasi yang sekarang sangat membantu aktivitas seluruh masyarakat, mobilitas dari Jakarta maupun ke Bandung dan seterusnya,” ujarnya.

Ia juga menyinggung rencana pemerintah untuk memperluas rute Whoosh hingga Surabaya, Jawa Timur, sebagai bagian dari pengembangan transportasi massal modern di Indonesia.

“Dan justru kita pengin sebenarnya kan itu berkembang ya, tidak hanya ke Jakarta dan sampai ke Bandung, mungkin juga kita sedang berpikir untuk sampai ke Jakarta, ke Surabaya,” imbuh Prasetyo.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di kediamanmya Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu (12/10/2025) malam.KOMPAS.com/HARYANTI PUSPA SARI Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di kediamanmya Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu (12/10/2025) malam.

Sikap Tegas Menteri Keuangan

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menggunakan APBN untuk menutupi utang jumbo proyek KCIC yang mencapai Rp 116 triliun.

Menurut Purbaya, tanggung jawab pelunasan utang proyek kereta cepat bukan berada di tangan pemerintah, melainkan sepenuhnya di bawah BUMN yang tergabung dalam konsorsium KCIC dan kini berada dalam pengawasan superholding Danantara.

“Kalau sudah dibuat Danantara, kan mereka sudah punya manajemen sendiri, sudah punya dividen sendiri yang rata-rata setahun bisa Rp 80 triliun atau lebih, harusnya mereka manage dari situ. Jangan ke kita lagi (Kemenkeu),” ujar Purbaya, dalam Media Gathering APBN 2026 di Bogor, Jumat (10/10/2025).

Dividen BUMN Jadi Tanggung Jawab Danantara

Purbaya menuturkan, sejak terbentuknya superholding Danantara, seluruh dividen BUMN tidak lagi masuk ke kas negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Nilai dividen tersebut, kata Purbaya, mencapai sekitar Rp 80 triliun per tahun dan dapat digunakan untuk mengelola berbagai kewajiban keuangan, termasuk utang proyek strategis seperti KCIC.

Dengan demikian, Purbaya menilai Danantara harus mampu mencari solusi pembiayaan internal tanpa mengandalkan dana publik dari APBN.

“Kalau sudah punya dividen sendiri, harusnya mereka manage dari situ,” tegasnya.

Pemerintah Fokus pada Efisiensi dan Pengembangan

Meski terdapat perbedaan pandangan antarpejabat, pemerintah sepakat bahwa proyek kereta cepat tetap penting untuk mendukung mobilitas nasional dan efisiensi waktu perjalanan.

Proyek Whoosh, yang menghubungkan Jakarta–Bandung, menjadi simbol transformasi infrastruktur modern Indonesia dan kini sedang dikaji kemungkinannya untuk diperluas hingga ke Surabaya.

Baca juga: Menkeu Purbaya Tolak Bayar Utang Kereta Cepat, Apa Alasannya?

Namun, di sisi lain, utang besar proyek tersebut masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah dan Danantara, sehingga diperlukan solusi kreatif agar beban fiskal negara tidak bertambah.

 

Sebagian artikel ini sudah tayang di KOMPAS.com dengan judul "Istana Respons Purbaya yang Tolak Bayar Utang Kereta Cepat Pakai APBN".

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Jawa Timur
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Jawa Tengah
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
Jawa Timur
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Jawa Tengah
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau