Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Jateng Operasikan 38 Pompa untuk Atasi Banjir di Semarang-Demak

Kompas.com - 31/10/2025, 05:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengoperasikan 38 pompa untuk mempercepat penanganan banjir Semarang, khususnya di kawasan Pantai Utara termasuk Kota Semarang dan Kabupaten Demak.

“Ada dua titik banjir yang menjadi atensi kita, yaitu Kaligawe Semarang dan Sayung Demak,” ujar Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat meninjau Kolam Retensi Terboyo di Semarang, Kamis (30/10/2025).

Dilansir dari Antara, ada empat titik utama pengendalian banjir, yaitu Sringin, Terboyo, Tenggang, dan Pasar Waru, berdasarkan data Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.

Baca juga: Takut Barang Dicuri, Warga Kaligawe Semarang Bertahan di Tengah Banjir

Total kapasitas pompa di keempat titik wilayah tersebut mencapai 30.360 liter per detik.

Dari kapasitas tersebut, 38 pompa telah dioperasikan, terdiri atas tujuh unit pompa eksisting, tiga floating pump, dan 28 mobile pump yang bekerja siang malam menyalurkan air ke kolam retensi dan aliran sungai.

Menurut Luthfi, Kolam Retensi Terboyo menjadi titik strategis dalam sistem pengendalian banjir di wilayah timur Semarang.

Kolam ini memiliki kapasitas hingga 6,7 juta meter kubik untuk menampung limpahan dari kawasan Kaligawe sebelum dialirkan ke Sungai Dompo dan Babon.

Baca juga: Kisah Haru di Tengah Banjir Semarang, Jenazah Kaslimah Diantar Pakai Perahu Karet

Langkah teknis untuk penanganan banjir Semarang

Untuk wilayah Sayung, pemerintah telah membangun sodetan dari Sungai Dompo menuju Kedompo, dimulai dari daerah Pabrik Polytron, guna mempercepat aliran air.

Sementara untuk Kaligawe, jumlah pompa ditambah menjadi 38 unit untuk mempercepat penyurutan air menuju Kolam Retensi Terboyo.

“Kita pompa dari Kaligawe ke Terboyo. Kolam retensi Terboyo itu menampung hampir 6,7 juta meter kubik air,” jelas Luthfi.

Dari Kolam Terboyo, air dialirkan ke Sungai Dompo, kemudian ke Babon, hingga akhirnya bermuara ke laut.

Baca juga: Banjir Tak Sekadar Genangan Air, Ini Deretan Dampak Nyata bagi Lingkungan dan Manusia

Semua langkah teknis ini telah disimulasikan bersama tim teknis PUPR dan BBWS untuk memastikan penanganan banjir berjalan cepat dan tepat sasaran.

“Ini sudah kita simulasikan dan hari ini kita eksekusi. Supaya wilayah Kaligawe bisa segera surut,” tambahnya.

Selain penguatan sistem pompa dan sodetan, Pemprov Jawa Tengah juga melanjutkan operasi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengendalikan curah hujan yang tinggi.

Luthfi menambahkan, pembangunan proyek tanggul laut Semarang-Demak terus berjalan dan ditargetkan mulai operasional pada pertengahan 2026, sebagai langkah jangka panjang untuk mencegah banjir di wilayah pesisir.

Baca juga: BNPB Tambah Armada Pesawat untuk Percepat Penanganan Banjir Semarang

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau