KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengoperasikan 38 pompa untuk mempercepat penanganan banjir Semarang, khususnya di kawasan Pantai Utara termasuk Kota Semarang dan Kabupaten Demak.
“Ada dua titik banjir yang menjadi atensi kita, yaitu Kaligawe Semarang dan Sayung Demak,” ujar Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat meninjau Kolam Retensi Terboyo di Semarang, Kamis (30/10/2025).
Dilansir dari Antara, ada empat titik utama pengendalian banjir, yaitu Sringin, Terboyo, Tenggang, dan Pasar Waru, berdasarkan data Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
Baca juga: Takut Barang Dicuri, Warga Kaligawe Semarang Bertahan di Tengah Banjir
Total kapasitas pompa di keempat titik wilayah tersebut mencapai 30.360 liter per detik.
Dari kapasitas tersebut, 38 pompa telah dioperasikan, terdiri atas tujuh unit pompa eksisting, tiga floating pump, dan 28 mobile pump yang bekerja siang malam menyalurkan air ke kolam retensi dan aliran sungai.
Menurut Luthfi, Kolam Retensi Terboyo menjadi titik strategis dalam sistem pengendalian banjir di wilayah timur Semarang.
Kolam ini memiliki kapasitas hingga 6,7 juta meter kubik untuk menampung limpahan dari kawasan Kaligawe sebelum dialirkan ke Sungai Dompo dan Babon.
Baca juga: Kisah Haru di Tengah Banjir Semarang, Jenazah Kaslimah Diantar Pakai Perahu Karet
Untuk wilayah Sayung, pemerintah telah membangun sodetan dari Sungai Dompo menuju Kedompo, dimulai dari daerah Pabrik Polytron, guna mempercepat aliran air.
Sementara untuk Kaligawe, jumlah pompa ditambah menjadi 38 unit untuk mempercepat penyurutan air menuju Kolam Retensi Terboyo.
“Kita pompa dari Kaligawe ke Terboyo. Kolam retensi Terboyo itu menampung hampir 6,7 juta meter kubik air,” jelas Luthfi.
Dari Kolam Terboyo, air dialirkan ke Sungai Dompo, kemudian ke Babon, hingga akhirnya bermuara ke laut.
Baca juga: Banjir Tak Sekadar Genangan Air, Ini Deretan Dampak Nyata bagi Lingkungan dan Manusia
Semua langkah teknis ini telah disimulasikan bersama tim teknis PUPR dan BBWS untuk memastikan penanganan banjir berjalan cepat dan tepat sasaran.
“Ini sudah kita simulasikan dan hari ini kita eksekusi. Supaya wilayah Kaligawe bisa segera surut,” tambahnya.
Selain penguatan sistem pompa dan sodetan, Pemprov Jawa Tengah juga melanjutkan operasi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengendalikan curah hujan yang tinggi.
Luthfi menambahkan, pembangunan proyek tanggul laut Semarang-Demak terus berjalan dan ditargetkan mulai operasional pada pertengahan 2026, sebagai langkah jangka panjang untuk mencegah banjir di wilayah pesisir.
Baca juga: BNPB Tambah Armada Pesawat untuk Percepat Penanganan Banjir Semarang
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang