Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan Sjafrie Pastikan Jet Tempur Chengdu J-10 Segera Perkuat TNI, Begini Spesifikasi dan Kecanggihannya

Kompas.com - 15/10/2025, 21:15 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin memastikan bahwa Indonesia akan segera kedatangan jet tempur Chengdu J-10 buatan China.

Pengadaan pesawat tempur tersebut dilakukan oleh TNI Angkatan Udara (AU) melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sebagai bagian dari upaya modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) nasional.

"Sebentar lagi (J-10C) terbang di Jakarta," ujar Sjafrie di Kantor Kemenhan, Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Meski demikian, Sjafrie belum menjelaskan secara rinci jumlah unit yang akan dibeli maupun jadwal pasti kedatangan pesawat tersebut.

Baca juga: Spek Jet Tempur Chengdu J-10 Pesanan Indonesia, Dijuluki Si Naga Ganas

Mengapa Indonesia Membeli Jet Tempur J-10?

Kabar pembelian J-10C sebenarnya bukan hal baru. Beberapa bulan sebelumnya, isu pengadaan 42 unit jet tempur asal China ini sempat ramai diperbincangkan.

Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, menjelaskan bahwa pembelian ini masih dalam tahap pengkajian oleh TNI AU.

“Untuk yang J-10 itu memang menjadi pengkajian TNI AU. Kita ingin platform-platform alutsista yang terbaik, yang memang bisa membantu kita untuk mewujudkan kebijakan pertahanan saat ini,” kata Frega pada 18 September 2025.

Baca juga: Indonesia Mau Beli Jet Chengdu hingga Kapal Induk, Pengamat Khawatir Ada yang Dikorbankan

Menurut Frega, arah kebijakan pertahanan Indonesia di bawah kepemimpinan Sjafrie merupakan kelanjutan dari program yang sebelumnya dirancang oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Pemerintah berupaya memperkuat kemampuan tempur udara Indonesia melalui diversifikasi sumber alutsista, termasuk dari China.

Isu ini semakin kuat setelah Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono menghadiri pameran alutsista di China. Dalam kesempatan itu, pesawat J-10C ditawarkan secara langsung kepada Indonesia.

Baca juga: Indonesia Borong Jet Tempur J-10 China, Siap Dampingi Rafale Perancis

Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto menyebut, Indonesia tidak menutup kemungkinan untuk membeli pesawat tempur J-10C, selama pesawat tersebut memenuhi kebutuhan dan kriteria teknis TNI.

“Kalau memang kita evaluasi, pesawat ini bagus, ya memenuhi kriteria yang kita tetapkan, apalagi harganya murah, ya kenapa tidak,” kata Donny, Rabu (4/6/2025), dikutip dari Antara.

Seberapa Canggih Jet Tempur J-10C?

Jet tempur Chengdu J-10C dikenal sebagai pesawat generasi 4,5 yang mengusung berbagai teknologi mutakhir.

Radar Active Electronically Scanned Array (AESA) menjadi salah satu keunggulan utama, memungkinkan pesawat mendeteksi dan mengunci target dari jarak jauh dengan tingkat presisi tinggi.

Selain itu, J-10C dilengkapi rudal udara-ke-udara jarak jauh PL-15 yang dapat melumpuhkan lawan sebelum terdeteksi.

Baca juga: 3 Jet Tempur Rafale Pesanan Indonesia Akan Tiba Awal 2026

Dengan dukungan datalink satelit, pesawat ini juga dapat berbagi informasi target antar-pilot dalam satuan tempur udara, menciptakan koordinasi yang lebih efektif.

Dari sisi desain, J-10C memiliki konfigurasi sayap canard-delta yang menjadikannya sangat lincah untuk pertempuran jarak dekat.

Manuver cepat dan responsif ini menjadi nilai tambah bagi TNI AU dalam menjaga superioritas udara di kawasan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sjafrie Sjamsoeddin: Jet Tempur Chengdu J-10 Sebentar Lagi Terbang di Jakarta".

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau