Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS Ingatkan: Ekonomi RI 5 Persen Tak Cukup, Kesejahteraan Rakyat Masih Jalan di Tempat

Kompas.com - 24/09/2025, 17:00 WIB
Umi Nur Fadhilah

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) menegaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di kisaran 5 persen ternyata belum cukup untuk menjamin kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.

Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, menyebutkan Indonesia butuh akselerasi pertumbuhan agar bisa naik kelas menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca juga: Kesaksian Istri Pelaku Pembunuhan Pegawai BPS Haltim Asal Magelang, Ungkap Komunikasi Terakhir dengan Korban

Pertumbuhan stabil tapi belum cukup

Dalam kuliah umum di Universitas Andalas (Unand), Padang, Rabu (24/9/2025), Amalia menegaskan capaian pertumbuhan ekonomi 5 persen memang mencerminkan stabilitas.

Namun, angka itu belum bisa mendorong peningkatan kesejahteraan rakyat.

Baca juga: Berawal Rugi Judol Rp130 Juta Semalam, Pegawai BPS Dibunuh Rekan Sekantor untuk Modal Nikah

“Secara stabilitas, kita sudah mencapai dan menjalani puluhan tahun tapi apakah itu sudah cukup? Jawabannya, ini perlu tapi tidak cukup,” kata Amalia, Rabu (24/9/2025).

Data ekonomi Kuartal II 2025

BPS mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan II 2025 mencapai 5,12 persen, naik tipis dibanding kuartal sebelumnya yang hanya 4,97 persen.

  • Konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama.
  • Investasi tumbuh cukup kuat di angka 6,99 persen.
  • Ekspor naik hingga 10,67 persen.

Baca juga: Usai Bunuh Pegawai BPS Haltim, Hanafi Gunakan Ponsel Korban untuk Ajukan Pinjol Rp 50 Juta

Meski begitu, Amalia menilai pencapaian tersebut bukanlah sesuatu yang luar biasa.

Tantangan menuju negara maju

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto disebut terus menggenjot percepatan ekonomi dengan fokus pada peningkatan pendapatan per kapita dan penciptaan lapangan kerja.

Menurut Amalia, bila target itu tercapai, Indonesia berpeluang menjadi negara dengan pendapatan tinggi.

Baca juga: Pembunuhan Sadis Pegawai BPS Halmahera Timur, Pelaku Menikah 6 Hari Setelah Habisi Nyawa Korban

Namun, jika pertumbuhan hanya stagnan di level 5 persen, mimpi itu sulit terwujud.

"Jika itu terwujud maka Indonesia bisa menjadi negara berpendapatan tinggi seperti yang dicita-citakan," ujar dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau