Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Komjen Dedi Prasetyo, Wakapolri Baru yang Pernah Raih Rekor MURI?

Kompas.com - 05/08/2025, 20:45 WIB
Fatimah Az Zahra,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara resmi menunjuk Komjen Dedi Prasetyo sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri).

Penunjukan ini dilakukan untuk menggantikan Komjen Ahmad Dofiri yang telah memasuki masa pensiun.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, menyebutkan terdapat total 61 anggota polisi yang mengalami rotasi. 

"Secara keseluruhan terdapat 61 personel yang dimutasi, dengan rincian 34 personel promosi/flat, 4 personel penugasan khusus (Gassus), dan 23 personel pensiun," ungkap Irjen Pol Sandi, dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (5/8/2025), dikutip dari Kompas.com.

Mutasi tersebut tercantum dalam dua surat resmi, yaitu Surat Keputusan Nomor Kep/1186/VIII/2025 dan Surat Telegram Nomor ST/1764/VIII/KEP./2025, yang diterbitkan pada tanggal 5 Agustus 2025.

Lantas, siapakah Komjen Dedi Prasetyo yang ditunjuk sebagai Wakapolri?

Baca juga: 5 Kapolres Baru di Jateng Mutasi Polri 2025: Ada Polwan dan Pemegang Rekor MURI

Profil Komjen Dedi Prasetyo, Wakapolri Baru

Komisaris Jenderal (Komjen) Dedi Prasetyo lahir di Magetan, Jawa Timur, pada 26 Juli 1968.

Ia menyelesaikan pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) tahun 1990, ketika institusi kepolisian masih tergabung dalam satu akademi bersama angkatan darat, laut, dan udara di masa Orde Baru.

Perjalanan karier Dedi dimulai dari posisi Kepala Urusan Pembinaan Operasional Satreskrim di Polres Lamongan, Polda Jawa Timur.

Enam tahun setelahnya, ia dipercaya menjadi Kapolsek Serpong di bawah wilayah hukum Polda Metro Jaya. Pada tahun 2008, Dedi menjabat sebagai Kapolres Kediri Kota di Jawa Timur.

Sebagaimana dilansir Kompas.com, karier Dedi Prasetyo terus menanjak hingga pada 2012 ia diberi amanah intuk menjabat sebagai Kepala Biro SDM Polda Jawa Tengah dengan pangkat Komisaris Besar.

Baca juga: Temui Menteri PPN, Bupati TRK Usulkan Rencana Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi di Nagan Raya

Lima tahun kemudian, pada 2017, Dedi diangkat sebagai Wakapolda Kalimantan Tengah dan naik pangkat menjadi Brigadir Jenderal.

Setahun berselang, ia ditarik ke Mabes Polri dan menjabat sebagai Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) di Divisi Humas.

Pada 2019, ia dipindahkan menjadi Karobinkar SSDM Polri, lalu kembali ke wilayah sebagai Kapolda Kalimantan Tengah setahun kemudian. Pada 2021, Dedi kembali ke Mabes sebagai Kadiv Humas Polri.

Antara 26 Februari 2023 hingga 11 November 2024, Dedi menjabat sebagai Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia. Kemudian, ia ditunjuk menjadi Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri.

Baca juga: STNK Motor Baru Belum Jadi, Apa Pengendara Bisa Kena Tilang meski Bawa STCK? Ini Kata Polri

Halaman:


Terkini Lainnya
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
Tren
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Tren
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Tren
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau