Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Ojol Bertahan saat Sepinya Orderan di Cuti Bersama 18 Agustus 2025

Kompas.com - 18/08/2025, 07:21 WIB
Mohamad Bintang Pamungkas

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penetapan cuti bersama pada Senin, 18 Agustus 2025, sehari setelah peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi pengemudi ojek online (ojol).

Berbeda dengan sebagian pekerja kantoran yang bisa menikmati libur panjang 16-18 Agustus 2025, banyak driver ojol justru harus menghadapi turunnya jumlah pesanan secara signifikan.

Bukhori (56), pengemudi ojol yang biasa mangkal di Stasiun Depok, mengaku pendapatannya anjlok tajam setiap kali libur nasional atau cuti bersama.

“Wah, itu luar biasa anyep-nya. Kalau hari biasa ramai dari pagi sampai malam, tapi pas libur nasional, benar-benar sepi,” kata Bukhori kepada Kompas.com, Selasa (12/8/2025).

Bukhori bahkan pernah tiga jam menunggu tanpa satu pun pesanan masuk.

“Akhirnya pulang. Udah dua kali ngalamin begitu,” ujarnya.

Baca juga: Suara-suara Pekerja yang Tetap Masuk di Cuti Bersama 18 Agustus 2025

Strategi Bertahan: Beralih ke Orderan Makanan

Rais (25), pengemudi ojol lain di Depok, menyebut pola permintaan pesanan berubah drastis saat libur panjang.

Layanan penumpang menurun, sementara permintaan pesan-antar makanan sedikit meningkat.

“Kalau libur, orang banyak di rumah. Jadi jarang pesan buat pergi, paling order food. Tapi tetap aja, kalau libur panjang bikin rugi penghasilan,” ungkapnya.

Untuk menyiasati situasi itu, Rais memilih berpindah dari stasiun ke kawasan mal atau restoran agar bisa mengejar orderan makanan.

Strategi serupa dilakukan Dedi (32). Ia biasa mengatur lokasi mangkal sesuai jam makan.

“Kuncinya cari titik yang potensi order makanannya tinggi. Misalnya pas jam makan siang pindah ke pusat kuliner. Malamnya ke area kafe. Jadi enggak nungguin penumpang di stasiun doang,” jelas Dedi.

Baca juga: Pulang Pergi Cipanas-Jakarta untuk Kerja, Fristo Habiskan Rp 300.000 untuk Ongkos

Cuti Bersama dan Dampaknya pada Pekerja Harian

Kondisi ini menggambarkan bagaimana kebijakan cuti bersama berdampak berbeda pada pekerja sektor informal.

Saat sebagian masyarakat menikmati libur tambahan, pengemudi ojol harus beradaptasi dengan sepinya orderan.

Bagi mereka, turunnya pesanan berarti berkurangnya pendapatan harian. Tidak ada kompensasi atau pengganti, karena penghasilan sepenuhnya bergantung pada jumlah order yang masuk.

Baca juga: Beratnya Ongkos Transportasi di Jabodetabek, Warga: Hampir Sejuta Cuma Buat ke Kantor

Halaman:


Terkini Lainnya
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bisa Hasilkan 40 Galon Per Jam
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bisa Hasilkan 40 Galon Per Jam
Megapolitan
Polisi Jadwal Ulang Pemanggilan Sherina Munaf Soal Kucing Uya Kuya
Polisi Jadwal Ulang Pemanggilan Sherina Munaf Soal Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Motif Pria Aniaya Sekuriti di Depok, Tersinggung Saat Ditegur gara-gara Portal Tutup
Motif Pria Aniaya Sekuriti di Depok, Tersinggung Saat Ditegur gara-gara Portal Tutup
Megapolitan
Bareskrim dan Kompolnas Kumpulkan Rekaman CCTV di Lokasi Affan Dilindas Rantis
Bareskrim dan Kompolnas Kumpulkan Rekaman CCTV di Lokasi Affan Dilindas Rantis
Megapolitan
Arus Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Ramai Lancar Jelang Demo di DPR
Arus Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Ramai Lancar Jelang Demo di DPR
Megapolitan
Gerakan BEM UI dalam Aksi Rakyat Tagih Janji dan 17+8 Tuntutan
Gerakan BEM UI dalam Aksi Rakyat Tagih Janji dan 17+8 Tuntutan
Megapolitan
Ketua Komnas HAM Diminta Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir hingga 8 Desember 2025
Ketua Komnas HAM Diminta Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir hingga 8 Desember 2025
Megapolitan
Depot Air Minum Gratis di Sunter Agung Dibangun dengan Dana Swadaya Koperasi
Depot Air Minum Gratis di Sunter Agung Dibangun dengan Dana Swadaya Koperasi
Megapolitan
Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta
Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta
Megapolitan
Massa Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat hingga 8 Desember
Massa Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat hingga 8 Desember
Megapolitan
Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
Megapolitan
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bakal Diresmikan Pekan Ini
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bakal Diresmikan Pekan Ini
Megapolitan
Pria yang Aniaya Sekuriti di Depok Disebut dalam Pengaruh Alkohol
Pria yang Aniaya Sekuriti di Depok Disebut dalam Pengaruh Alkohol
Megapolitan
Bagaimana Progres Pemenuhan 17+8 Tuntutan Rakyat?
Bagaimana Progres Pemenuhan 17+8 Tuntutan Rakyat?
Megapolitan
Ketua Komnas HAM Temui Massa Aksi Munir, Sampaikan Perkembangan Penyelidikan
Ketua Komnas HAM Temui Massa Aksi Munir, Sampaikan Perkembangan Penyelidikan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau