Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam di DPR Jakarta dan Tangan Tegar Pasukan Oranye...

Kompas.com - 05/09/2025, 10:47 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Seusai bubaran aksi damai mahasiswa Aliansi BEM SI di depan Gedung DPR RI, Kamis (4/9/2025) malam, Jakarta kembali diselimuti kesunyian.

Di tengah sisa-sisa tumpukan sampah, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau pasukan oranye hadir, menyingkirkan setiap jejak hiruk-pikuk yang baru saja berlalu.

Bergerak berkelompok, sekitar tujuh hingga sepuluh orang. Mereka membawa sapu dan alat angkut sampah, menyapu jalanan hingga sudut-sudut gerbang DPR yang masih menyisakan jejak keramaian.

Salah seorang petugas PPSU, Bibir, menceritakan, pekerjaan belakangan ini terasa lebih melelahkan daripada biasanya, terlabih adanya kericuhan yang dilakukan orang tak dikenal beberapa hari lalu.

Baca juga: Kisah PPSU Bekerja 24 Jam Usai Demo, Capek dan Tanggung Jawab Menyatu

“Ya rasa capeknya ada, tanggung jawabnya juga ada, menyatu begitulah,” ujar Bibir di lokasi.

Meski debu dan sampah sudah menjadi pemandangan sehari-hari, Bibir mengakui bahwa beban kerja kini terasa berlipat-lipat, menuntut ketahanan ekstra dan kesabaran yang tak kenal henti.

Bibir, seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) saat membersihkan jalanan depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025).KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY Bibir, seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) saat membersihkan jalanan depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025).

Pembagian sif kerja

Sif kerja memberi Bibir dan teman-temannya kesempatan singkat untuk menarik napas, sebelum kembali menyapu dan mengangkut sisa-sisa kegiatan masyarakat.

“(Ya pas demo kayak sekarang) jadi kerja ekstra banget, ada sampai 24 jam meski itu juga ada sif,” kata Bibir.

Tidak ada titik khusus yang menjadi tanggung jawab mereka. Setiap sudut kelurahan yang mereka jaga harus tetap bersih.

“Semuanya ya kita muter, kalau saya kan Kelurahan Glora (disusurin). Kadang kalau enggak kuat, ada perbantuan dari DLH atau tim pelangi,” jelasnya.

Baca juga: Ketika Kuas PPSU Menyapu Amarah, Coretan di Depan DPR Kian Memudar

Meski lelah, Bibir menaruh harap agar kondisi negara segera kondusif dan tuntutan mahasiswa didengar.

“Semoga yang diminta oleh masyarakat bisa segera didengar dan dipenuhi,” katanya.

“Dan kalau bisa nih, pedemo pas dateng bersih, lalu pulang juga harus dibersihin. Jadi jangan ditinggal gitu saja (lokasi aksi),” sambung Bibir.

Aksi damai mahasiswa

Pada Kamis (4/9/2025), mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam Aliansi BEM SI menggelar aksi damai bertajuk “Selamatkan Indonesia”, membawa 13 tuntutan yang berbeda secara spesifik, namun sejalan dengan 17+8 Tuntutan Rakyat yang ramai dibicarakan di media sosial.

Perwakilan BEM SI, Eko Prayogo, menjelaskan tuntutan tersebut meliputi:

  1. Turunkan tunjangan DPR sekarang juga
  2. Sahkan RUU Perampasan Aset
  3. Reformasi total Polri dan DPR
  4. Bebaskan segera kawan-kawan kami
  5. Mengecam keras tindak represif aparat
  6. Evaluasi total Kabinet Merah Putih
  7. Reformasi UU Peradilan Militer
  8. RUU KUHAP harus berpihak pada rakyat
  9. Adili aparat pembunuh rakyat
  10. Tuntut 19 juta lapangan pekerjaan
  11. Sejahterakan guru dan dosen
  12. Tolak 5 batalion dan peradilan militer di UNRI
  13. Tolak dwifungsi jabatan di pemerintahan.

Baca juga: Tak Ada Shift, Besok Seluruh PPSU Jakarta Dikerahkan Bersihkan Sisa Demo

Pasukan oranye, dengan kesabaran dan ketekunan yang seakan tak pernah surut, menjadi saksi dari setiap langkah tuntutan pedemo itu.

Dengan sapu dan gerakan tangan yang tegas namun lembut, mereka membersihkan sisa-sisa aksi, mengembalikan Jakarta ke malam yang tenang dan damai.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketua Komnas HAM Diminta Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir hingga 8 Desember 2025
Ketua Komnas HAM Diminta Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir hingga 8 Desember 2025
Megapolitan
Depot Air Minum Gratis di Sunter Agung Dibangun dengan Dana Swadaya Koperasi
Depot Air Minum Gratis di Sunter Agung Dibangun dengan Dana Swadaya Koperasi
Megapolitan
Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta
Pramono Ungkap Alasan Dipajangnya Puing Sisa Kebakaran di Halte Jaga Jakarta
Megapolitan
Massa Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat hingga 8 Desember
Massa Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat hingga 8 Desember
Megapolitan
Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
Megapolitan
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bakal Diresmikan Pekan Ini
Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung Bakal Diresmikan Pekan Ini
Megapolitan
Pria yang Aniaya Sekuriti di Depok Disebut dalam Pengaruh Alkohol
Pria yang Aniaya Sekuriti di Depok Disebut dalam Pengaruh Alkohol
Megapolitan
Bagaimana Progres Pemenuhan 17+8 Tuntutan Rakyat?
Bagaimana Progres Pemenuhan 17+8 Tuntutan Rakyat?
Megapolitan
Ketua Komnas HAM Temui Massa Aksi Munir, Sampaikan Perkembangan Penyelidikan
Ketua Komnas HAM Temui Massa Aksi Munir, Sampaikan Perkembangan Penyelidikan
Megapolitan
Kelurahan Sunter Agung Sediakan Depot Air Minum Isi Ulang Gratis untuk Warga
Kelurahan Sunter Agung Sediakan Depot Air Minum Isi Ulang Gratis untuk Warga
Megapolitan
Bawa Kajian “17+8 Tuntutan Rakyat”, BEM UI Desak DPR Temui Massa Besok
Bawa Kajian “17+8 Tuntutan Rakyat”, BEM UI Desak DPR Temui Massa Besok
Megapolitan
Penganiaya Sekuriti di Depok Terancam 5 Tahun Penjara
Penganiaya Sekuriti di Depok Terancam 5 Tahun Penjara
Megapolitan
Depan DPR Kembali Jadi Panggung Demonstrasi BEM UI Besok
Depan DPR Kembali Jadi Panggung Demonstrasi BEM UI Besok
Megapolitan
Diterpa Isu PHK Massal, Begini Kondisi Gudang Garam di Tanjung Barat
Diterpa Isu PHK Massal, Begini Kondisi Gudang Garam di Tanjung Barat
Megapolitan
Pria Pademangan Curi Dompet Demi Biaya Berobat Adik
Pria Pademangan Curi Dompet Demi Biaya Berobat Adik
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau