Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HGII Perkuat Strategi Energi Terbarukan dengan Acuan PP 40/2025

Kompas.com - 25/09/2025, 16:26 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Hero Global Investment Tbk (HGII), emiten energi terbarukan
berbasis pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) dan bioenergi, menyatakan bakal terus berperan aktif dalam mendukung visi pemerintah Indonesia dalam mempercepat transisi energi, menekan beban subsidi listrik, dan memastikan ketersediaan listrik yang terjangkau bagi masyarakat.

HGII menegaskan komitmennya untuk melaksanakan strategi bisnis sejalan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 40 Tahun 2025 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN).

Aturan terbaru ini menjadi tonggak penting setelah menggantikan PP Nomor 79 Tahun 2014 yang sebelumnya menjadi pedoman.

Baca juga: HGII Yakin Kinerja Semester II 2025 Positif, Didukung Faktor Cuaca

Ilustrasi energi baru dan terbarukan (EBT). SHUTTERSTOCK/POPTIKA Ilustrasi energi baru dan terbarukan (EBT).

“HGII menyambut baik PP 40/2025 yang memberikan kepastian arah kebijakan yang lebih terperinci dan ruang bagi swasta untuk berperan lebih besar," ujar Direktur HGII Anche Anthonius dalam siaran pers, Kamis (25/9/2025).

"Kami yakin, melalui PLTM dan bioenergi yang kami kembangkan, HGII dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam merealisasikan target bauran energi bersih sekaligus mendukung ketahanan energi nasional,” imbuhnya.

PP KEN 2025 menegaskan arah transisi energi Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) 2060, dengan bauran energi baru dan terbarukan (EBT) ditargetkan mencapai 70 sampai 72 persen pada tahun 2060, serta menempatkan peran Independent Power Producer (IPP) sebagai motor percepatan investasi energi bersih.

Saat ini, HGII telah mengoperasikan sejumlah proyek PLTM dengan total kapasitas 19 MW serta
turut berpartisipasi dalam proyek bioenergi.

Baca juga: Emiten EBT HGII Catat Laba Bersih Rp 11,2 Miliar pada Kuartal II 2025

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau