Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Koreksi, Investor Bisa Akumulasi Saham Fundamental

Kompas.com - 09/10/2025, 06:41 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (8/10/2025) ditutup sedikit melemah setelah mencetak rekor tertinggi sebelumnya.

IHSG turun tipis 3,25 poin atau 0,04 persen ke level 8.166,03.

Pelemahan ini terjadi seiring aksi ambil untung oleh investor dan penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) ke posisi terendah sejak Mei 2022 di level 115.

Analis sekaligus Founder Republik Investor Hendra Wardana mengatakan, secara keseluruhan, investor disarankan memanfaatkan koreksi jangka pendek ini untuk akumulasi bertahap di saham-saham berfundamental kuat.

Baca juga: IHSG dan Kurs Rupiah Kompak Ditutup Melemah

"Terutama yang bergerak di sektor energi, media, dan konsumsi, mengingat potensi penguatan IHSG masih terbuka menuju area resistance 8.247 dalam jangka dekat," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (9/10/2025).

Ia menambahkan, aktivitas perdagangan tetap aktif dengan nilai transaksi mencapai Rp 29,01 triliun, dan mencerminkan bahwa minat pasar masih cukup tinggi meskipun terjadi koreksi teknikal.

Dari sisi kurs, Hendra bilang, rupiah berdasarkan JISDOR melemah ke Rp 16.606 per dollar AS.

Hal itu menandakan tekanan eksternal dari penguatan dollar AS global masih terasa.

Namun, secara teknikal, IHSG masih bertahan di atas area support kuat di kisaran MA20 pada 8.044 hingga lower wedge di 8.000.

"Sehingga peluang rebound masih terbuka apabila tekanan jual mereda," imbuh dia.

Secara sektoral, saham-saham energi dan teknologi menjadi penopang pergerakan indeks.

ADRO melonjak 12,12 persen di tengah sentimen positif dari kenaikan harga batu bara dan momentum ekspor yang meningkat.

ANTM juga menguat 6,05 persen didorong ekspektasi positif terhadap harga emas yang menembus rekor baru di atas 4.000 dollar AS per troy ounce, serta prospek permintaan logam seiring tren transisi energi global.

Di sisi lain, saham-saham perbankan menjadi penekan IHSG, dengan BBCA terkoreksi 2,64 persen dan BMRI turun 0,93 persen akibat aksi profit taking investor asing.

BREN juga turun 3,26 persen, menandakan rotasi sektor sementara dari saham-saham big cap ke sektor energi dan komoditas yang tengah menggeliat.

Untuk perdagangan Kamis, sejumlah saham masih menarik untuk dicermati.

ADRO direkomendasikan buy dengan target 2.000 seiring kenaikan harga batu bara dan permintaan global yang stabil.

Lalu, SCMA juga layak dikoleksi dengan target 500, didukung aksi korporasi grup EMTK yang terus menambah kepemilikan serta rumor positif mengenai rencana IPO Superbank dan platform Vidio yang dapat memperkuat ekosistem digital grup.

Sementara itu, saham MINA berpotensi teknikal rebound menuju resistance 270, dan CBDK menarik dengan target 8.000 seiring prospek pertumbuhan bisnis ritel premium yang menjanjikan.

Baca juga: IHSG Sempat Sentuh Rekor Tertinggi, Efek Saham Konglomerasi?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau