JAKARTA, KOMPAS.com — Upaya memperkuat sistem resi gudang nasional mendapat dorongan baru melalui sinergi antar anggota Holding BUMN Danareksa.
PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI), sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang (PusReg) pertama di Indonesia, menggagas kerja sama dengan sejumlah BUMN untuk memperkuat integrasi dan menciptakan nilai tambah dalam ekosistem perdagangan komoditas.
Kerja sama ini melibatkan PT Kawasan Industri Makassar (KIMA), PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (Perseroda) atau JIEP, serta PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).
Baca juga: Sinergi Ekosistem Resi Gudang Dikenalkan di Trade Expo Indonesia 2025
Ilustrasi kawasan industri yang dikelola holding BUMN Danareksa.Ketiganya berfokus pada pemanfaatan fasilitas gudang di kawasan industri untuk dikembangkan menjadi gudang resi gudang (SRG).
Selain itu, PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (KPBI), yang merupakan anak usaha KBI, juga menjalin kerja sama dengan PT Danareksa Finance untuk menyediakan fasilitas pembiayaan bagi pelaku usaha dalam ekosistem tersebut.
Direktur Utama KBI Budi Susanto mengatakan, kolaborasi ini merupakan langkah strategis Holding Danareksa dalam memperkuat peran BUMN dalam ekosistem perdagangan komoditas nasional.
“Kolaborasi ini bukan sekadar kerja sama antar perusahaan dalam satu holding, tetapi bentuk nyata upaya kami menghadirkan solusi yang terintegrasi bagi pelaku usaha di sektor komoditas,” ujar Budi dalam keterangan tertulis, Selasa (21/10/2025).
Baca juga: Transaksi Resi Gudang KBI Capai Rekor Tertinggi pada 2024
“Melalui pengembangan gudang resi gudang di kawasan industri, dukungan pembiayaan, dan sistem digital, kami ingin memastikan sistem resi gudang dapat memberikan manfaat langsung bagi petani, nelayan, dan UMKM di berbagai daerah,” lanjutnya.
Langkah ini diharapkan memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha kecil di sektor komoditas, sekaligus mendukung ketahanan pasokan dan stabilitas harga pangan.