JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini diproyeksikan akan melemah, Rabu (29/10/2025).
Pada penutupan bursa kemarin, IHSG ditutup di level 8.092 atau melemah 24,52 poin setara 0,30 persen.
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, volatilitas mungkin akan meningkat sehari sebelum pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed.
Data ekonomi yang akan dibuka adalah US Conf. Board Consumer Confidence yang mengalami penurunan dari sebelumnya 95,6 menjadi 94,6.
Baca juga: Wall Street Catat Rekor Baru Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed
Ini merupakan bulan ketiga data ini mengalami penurunan, karena banyaknya aura pesimis tentang prospek perekonomian dan tenaga kerja.
Seiring dengan itu, China mengumumkan akan meningkatkan konsumsi secara signifikan dalam lima tahun ke depan. Sektor teknologi dan manufaktur akan menjadi prioritas utama dalam upayamengurangi ketergantungan pada ekspor.
Dari dalam negeri, Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah menyampaikan bahwa Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) telah menyiapkan plafon kredit sebesar Rp 210 triliun untuk mendukung pengembangan Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (KDKMP).
Baca juga: Harga Emas Dunia Capai Titik Terendah dalam 3 Pekan, Pasar Masuk Level Jenuh Beli?
Dana ini akan disalurkan melalui bank-bank Himbara, masing-masing BRI, BNI, dan Bank Mandiri sebesar Rp 66 triliun, serta BSI sebesar Rp 12 triliun.
Pendanaan tersebut ditujukan untuk mempercepat pembangunan di 80.000 titik Kopdeskel Merah Putih di seluruh Indonesia.
"Berdasarkan analisis teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 8.020-8.290. Potensi penguatan tetap terbuka," kata dia dalam analisisnya, Rabu (29/10/2025).
Baca juga: IHSG Kembali Ditutup Merah, Rupiah Menguat Tipis
Sementara itu, analis MNC Sekuritas T. Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG kembali terkoreksi sebesar 0,3 persen ke 8.092 dan masih didominasi oleh tekanan jual.
Adapun, area penguatan terdekatnya telah tercapai. Dengan demikian koreksi IHSG relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali.
"Adapun area penguatan terdekat berada di 8.209-8.268," ucap dia.
Baca juga: The Fed Siap Pangkas Suku Bunga Lagi, Pasar Tunggu Isyarat Powell
Berikut ini adalah rekomendasi teknikal dari beberapa perusahaan sekuritas.
1. Pilarmas Investindo