Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY Ungkap Opsi Skema Pendanaan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Kompas.com - 09/08/2025, 13:12 WIB
Egadia Birru,
Krisiandi

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan bahwa pembangunan jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang akan diperluas hingga Surabaya akan melibatkan berbagai skema pendanaan.

"Kami akan melibatkan semua pendanaan. Tentunya kami hitung dengan baik," ujarnya setelah menjadi pemateri dalam retret Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, pada Sabtu (9/8/2025).

AHY menambahkan bahwa studi kelayakan untuk perluasan trayek kereta cepat Whoosh saat ini masih dalam tahap kajian.

Baca juga: Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Eri Cahyadi: Transportasi Jadi Banyak Pilihan

"Karena ini proyek yang besar, kami harus benar-benar komprehensif. Perencanaannya melibatkan banyak pihak," ucapnya.

Dia menjelaskan bahwa studi kelayakan proyek tersebut sedang dimutakhirkan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi geografis di jalur yang akan dilalui kereta cepat.

Namun, AHY enggan menjelaskan apakah pengembangan proyek lanjutan ini akan melewati jalur selatan atau jalur utara Pulau Jawa.


"Nanti kami jelaskan," tutup Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Dalam kesempatan terpisah, AHY menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan untuk memperluas trayek KCJB hingga ke Surabaya.

Dia menambahkan bahwa pemerintah sedang menyiapkan regulasi baru terkait proyek tersebut.

Perluasan trayek kereta cepat Whoosh ini bertujuan untuk memangkas waktu tempuh antara dua kota terbesar di Pulau Jawa menjadi hanya sekitar 3,5 jam, dibandingkan dengan waktu sebelumnya yang mencapai 9-10 jam menggunakan kereta reguler.

Baca juga: Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, AHY Bilang Studi Kelayakan Masih Dikaji

Kementerian Perhubungan juga menyebutkan bahwa studi kelayakan proyek ini terus diperbarui untuk menyesuaikan dengan kondisi di lapangan dan kebutuhan penumpang.

Salah satu wacana yang berkembang adalah menjadikan proyek ini sebagai kereta semi-cepat (medium high speed rail) dengan kecepatan 160–200 km per jam, bukan kereta cepat seperti yang digunakan di rute Jakarta–Bandung.

Alasan utama dari perubahan tersebut adalah untuk efisiensi biaya dan penyesuaian dengan karakteristik permukiman padat di sepanjang jalur yang akan dilintasi, seperti Cirebon, Semarang, Solo, hingga Surabaya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pelemparan Molotov di Pos Polisi Yogyakarta, Polisi Periksa 6 Saksi
Pelemparan Molotov di Pos Polisi Yogyakarta, Polisi Periksa 6 Saksi
Regional
Pemerintah Buru Lahan Sawit yang Dikuasai Pengusaha Bermasalah, Target 3,8 Juta Hektare
Pemerintah Buru Lahan Sawit yang Dikuasai Pengusaha Bermasalah, Target 3,8 Juta Hektare
Regional
Tunjangan Rumah DPRD Brebes Rp 35 Juta Dikritik, Bupati Paramitha: Sepakat Evaluasi
Tunjangan Rumah DPRD Brebes Rp 35 Juta Dikritik, Bupati Paramitha: Sepakat Evaluasi
Regional
Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp 10 Miliar Ditangkap, Polisi Ungkap Peran Ketiga Pelaku
Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp 10 Miliar Ditangkap, Polisi Ungkap Peran Ketiga Pelaku
Regional
Pria Hilang di Kebun Karet Ditemukan Selamat, Mengaku Dibawa Perempuan Cantik
Pria Hilang di Kebun Karet Ditemukan Selamat, Mengaku Dibawa Perempuan Cantik
Regional
Pajak Orang Kaya 40 Persen Dinilai Efektif Tambah Penerimaan Negara
Pajak Orang Kaya 40 Persen Dinilai Efektif Tambah Penerimaan Negara
Regional
Daftar Korban Kecelakaan Bus ALS Rombongan Atlet di Tol Padang: 2 Tewas, 29 Luka-luka
Daftar Korban Kecelakaan Bus ALS Rombongan Atlet di Tol Padang: 2 Tewas, 29 Luka-luka
Regional
Bantuan Chromebook di Kalteng Masih Terpakai untuk ANBK dan Pembelajaran IT
Bantuan Chromebook di Kalteng Masih Terpakai untuk ANBK dan Pembelajaran IT
Regional
3 Karung Uang Diamankan dari Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar
3 Karung Uang Diamankan dari Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar
Regional
Daftar Lengkap Rute Angkot Gratis SD-SMP di Kabupaten Magelang
Daftar Lengkap Rute Angkot Gratis SD-SMP di Kabupaten Magelang
Regional
Kronologi Pemuda Bawa Molotov Saat Demo 1 September di Lampung, 3 Ditangkap
Kronologi Pemuda Bawa Molotov Saat Demo 1 September di Lampung, 3 Ditangkap
Regional
Kronologi Majelis Taklim Roboh di Bogor Tewaskan 4 Orang Versi Pimpinan: Banyak yang Tertindih
Kronologi Majelis Taklim Roboh di Bogor Tewaskan 4 Orang Versi Pimpinan: Banyak yang Tertindih
Regional
Jelang MotoGP 2025, Lintasan Sirkuit Mandalika Dicat Ulang
Jelang MotoGP 2025, Lintasan Sirkuit Mandalika Dicat Ulang
Regional
Dapat 28 Chromebook dari Nadiem, Kepala Sekolah di Kalteng: 6 Laptop Rusak Sejak Awal
Dapat 28 Chromebook dari Nadiem, Kepala Sekolah di Kalteng: 6 Laptop Rusak Sejak Awal
Regional
Gedung DPRD Solo yang Dibakar Massa Direnovasi Tahun Ini, Dana Rp 7,5 Diajukan ke Pusat
Gedung DPRD Solo yang Dibakar Massa Direnovasi Tahun Ini, Dana Rp 7,5 Diajukan ke Pusat
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau