JAMBI, KOMPAS.com - Seorang anak berusia delapan tahun mengalami perlakuan tak senonoh oleh seorang pria yang tidak dikenal di tempat ibadah di Kelurahan Pasir Putih, Kota Jambi, pada Jumat (6/9/2025) sore.
Bocah perempuan tersebut dicabuli saat akan mengikuti pengajian.
Dalam rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, pelaku tampak datang ke masjid dengan mengendarai sepeda motor.
Pelaku yang mengenakan pakaian hitam, mengajak tiga orang anak berbicara, tak lama pelaku dan korban masuk ke dalam masjid, kemudian melakukan aksi tak senonoh.
Baca juga: BPOM Jambi Segel 5 Apotek yang Jual Obat Keras Tanpa Resep
Dari keterangan Taufik, Ketua RT setempat, kejadian ini bermula ketika korban F bersama dua temannya sedang bermain di masjid jelang mengaji.
Namun, pelaku datang dan pura-pura bertanya lokasi toilet masjid. Tanpa curiga, F dan temannya menuntun pelaku menuju ke toilet.
Setelah tiba di depan toilet, pelaku langsung menggendong tubuh F. Tak hanya itu, pelaku berupaya menggendong F masuk ke dalam toilet.
"Saat itu korban sudah dibawa masuk ke toilet, kemudian teman F ini teriak minta tolong. F juga menangis minta tolong," kata Taufik, saat diwawancarai di kediamannya, Sabtu (6/9/2025).
Mendengar teriakan F dan temannya, pelaku langsung melarikan diri. Aksi ini akhirnya diketahui setelah F mengadu ke pada guru ngajinya.
Baca juga: BKSDA Jambi Lepasliarkan 2 Beruang Madu, Burung Tiung Mas, hingga Ular Sanca Batik
"Jadi, setelah kejadian itu, F ini tidak pulang. Dia menunggu ustazah (guru mengaji) sampai magrib, kemudian menceritakan kejadian itu," jelas Taufik.
Mendengar keterangan F, guru mengaji tersebut langsung menghubungi Taufik.
"Baru saya kemudian menelepon orangtua F," katanya.
Sementara itu, pasca-kejadian itu ayah F mengaku terpukul setelah mendapat laporan anaknya mendapat perlakuan tak senonoh. Dia langsung menangis ketika melihat aksi pelaku yang terekam CCTV.
"Saya sampai menangis melihat anak saya diperlakukan seperti itu," katanya.
Atas kejadian ini, dia dan didampingi Ketua RT telah melapor ke Polresta Jambi.
"Sudah lapor, tetapi hari Senin disuruh datang lagi, karena katanya tidak ada Polwan yang piket," katanya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini