JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia punya beberapa jenis alpukat. Namun, tahukah kamu salah satu jenis alpukat berasal dari salah satu kampung di Jakarta Selatan?
"Kita biasa menyebutnya alpukat cipedak karena memang sudah menjadi tanaman alpukat khas di Jakarta Selatan," kata petugas Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP), Mintarsih, dalam tur Jakarta Ecotourism Festival 2025 di trip Jakarta Selatan, Rabu (22/10/2025).
Cipedak diambil dari nama Kampung Cipedak di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Uniknya, alpukat cipedak memiliki bentuk dan rasa yang mirip dengan alpukat mentega dengan daging buah yang tebal dan berwarna kuning layaknya mentega.
Baca juga: Bisakah Alpukat Dibekukan? Ini Penjelasannya
Tekstur buahnya pun lembut serupa mentega sehingga tidak heran bila dinamai alpukat mentega.
Alpukat cipedak juga demikian. Warna kulitnya hijau gelap ketika waktu panen tiba. Setelahnya, alpukat perlu diperam beberapa hari hingga matang.
Begitu matang, daging buah alpukat berwarna kuning cerah seperti alpukat mentega.
"Kekurangan alpukat cipedak saat dipetik muda, ada rasa pahitnya. Kalau dipetik dalam kondisi matang pas, teksturnya pulen dan tidak berserat," ungkap dia.
Baca juga: Alpukat Masih Keras dan Mentah, Ini Cara Mudah Membuatnya Cepat Matang
Uniknya, alpukat cipedak memiliki bentuk dan rasa yang mirip dengan alpukat mentega dengan daging buah yang tebal dan berwarna kuning layaknya mentega. Mintarsih menuturkan, selain kenikmatan buahnya, pohon alpukat cipedak juga cukup unik karena tidak disukai ulat bulu.
"Biasanya memang pohon alpukat itu banyak ulat bulu, tetapi kalau alpukat cipedak itu tidak disukai ulat, terutama ulat bulu," jelas dia.
Mintarsih tidak menjelaskan alasan spesifik mengapa pohon alpukat cipedak tidak didatangi ulat.
Baca juga: Jangan Makan Alpukat dan Pisang Bersamaan, Ini Dampaknya pada Tubuh
Butuh waktu sekitar lima tahun untuk menanam pohon alpukat cipedak hingga berhasil memanen buahnya. Begitu pohon alpukat cipedak berbunga dan berbuah, tanaman ini akan tumbuh setidaknya satu hingga dua kali dalam setahun.Butuh waktu sekitar lima tahun untuk menanam pohon alpukat cipedak hingga berhasil memanen buahnya.
Begitu pohon alpukat cipedak berbunga dan berbuah, tanaman ini akan tumbuh setidaknya satu hingga dua kali dalam setahun.
Pohon alpukat cipedak juga terdapat di Agroeduwisata Ragunan. Namun, pohon alpukat ini belum berbuah saat Kompas.com berkunjung pada Rabu (22/10/2025).
Baca juga: 10 Manfaat Kesehatan Alpukat, Baik untuk Jantung, Mata, hingga Tulang
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang