Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Diduga Melepaskan Gas Air Mata di Universitas Pasundan, 12 Orang Jadi Korban

Kompas.com - 02/09/2025, 11:45 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Editor

KOMPAS.com- Sebanyak 12 orang menjadi korban tembakan gas air mata yang dilepaskan polisi di kampus Universitas Pasundan di Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (1/9/2025) malam.

Pihak Kepolisian membantah serangan ke Universitas Pasundan itu dilakukan dengan sengaja.

Video peristiwa dugaan penembakan gas air mata ke area Universitas Pasundan atau Unpas di Tamansari ini viral di media sosial Instagram. Video ini diunggah di akun Instagram Kolektifa dan sudah ditonton hingga 112.358 kali oleh warganet.

Baca juga: Kronologi Penembakan Gas Air Mata di Unpas dan Unisba, Polisi: Ada Serangan Bom Molotov

Kronologi kejadian

Petugas sedang menghitung 48 sisa proyektil peluru gas air yang di temukan di dalam Kampus Unpas, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/9/2025).KOMPAS.COM/FAQIH ROHMAN SYAFEI Petugas sedang menghitung 48 sisa proyektil peluru gas air yang di temukan di dalam Kampus Unpas, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/9/2025).

Usai kejadian tersebut, pihak keamanan kampus telah mengumpulkan selongsong dan botol gas air mata. Salah satu kaca kampus pecah diduga terkena selongsong gas air mata.

”Peristiwa ini terjadi pada Jumat malam pukul 23.30 WIB. Ada 12 mahasiswa yang menjadi korban karena terkena gas air mata,” ujar Kepala Unit Keamanan Kampus Unpas, Rosid dikutip dari Kompas.id.

Akibat peristiwapenembakan gas air mata tersebut, sekitar 12 mahasiswa Unpas pingsan.

Rosid menuturkan, peristiwa ini bermula ketika aparat keamanan berpatroli dan melewati depan kampus. Aparat pun melihat kerumunan mahasiswa di depan kampus.

Aparat diduga melepaskan gas air mata untuk membubarkan kerumunan mahasiswa. Saat itu mahasiswa dibubarkan karena memblokade jalan dengan membakar ban.

Akibat tembakan gas air mata itu, lebih dari 100 mahasiswa berlari ke dalam kampus. Mereka berhamburan ke sejumlah ruangan di kampus untuk menghindari gas air mata.

”Kami menemukan lebih dari 40 selongsong gas air di area kampus. Saat terjadi serangan, aparat tidak memasuki area kampus,” tutur Rosid.

Ia mengatakan, peristiwa ini terjadi sekitar sejam lebih. Mayoritas mahasiswa yang lari ke dalam area kampus saat itu adalah mahasiswa Unpas.

Serangan gas air mata juga diduga terjadi di depan pagar kampus Universitas Islam Bandung (Unisba). Kampus ini berdekatan dengan Unpas.

Baca juga: Kronologi Penembakan Gas Air Mata di Unpas dan Unisba, Polisi: Ada Serangan Bom Molotov

Halaman:


Terkini Lainnya
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Jawa Timur
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Jawa Tengah
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
Jawa Timur
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Jawa Tengah
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau