Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengenali Beras Layak Konsumsi, Cek Warna, Bau, hingga Kandungan Kimia

Kompas.com - 13/07/2025, 17:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com — Beras merupakan bahan pangan pokok masyarakat Indonesia. Namun, tidak semua beras yang beredar di pasaran layak untuk dikonsumsi.

Masyarakat perlu mengetahui cara sederhana hingga ilmiah untuk mengidentifikasi kualitas beras yang aman dan bebas dari zat berbahaya.

Menurut pedoman keamanan pangan, beras yang layak konsumsi adalah beras yang tidak mengandung zat berbahaya seperti logam berat, residu pestisida, maupun tambahan bahan kimia seperti pemutih, pelicin, atau pewangi.

Selain itu, kualitas fisik beras juga menjadi indikator penting. Semakin tinggi kandungan butir patah, menir, kapur, dan butir cemaran lainnya, maka mutu beras dinilai rendah.

Baca juga: Waspadai Beras Oplosan, Ini Ciri-ciri yang Perlu Diperhatikan agar Tak Terjebak Produk Berbahaya

Meski demikian, beras tersebut masih tergolong aman asalkan telah melalui proses sortasi sebelum dimasak.

“Biasanya, beras berkualitas rendah digunakan sebagai bahan baku industri seperti tepung beras,” demikian disebutkan dalam pedoman pengujian mutu beras.

Cara Mengecek Beras Layak Konsumsi

Ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah beras masih baik untuk dikonsumsi: pengujian inderawi (sederhana) dan pengujian laboratorium (kimiawi).

Dikutip dari Petunjuk Teknis Identifikasi Beras Tidak Layak Konsumsi yang diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian tahun 2015, berikut langkah-langkah identifikasi beras tidak layak konsumsi yang bisa dilakukan di rumah maupun melalui analisis laboratorium:

1. Pengujian Sederhana dengan Indera

Langkah pertama adalah pengamatan fisik menggunakan indera penglihatan, perasa, dan penciuman. Berikut tahapannya:

Baca juga: Cerita Pedagang Terima Pesanan Besar Beras Oplosan 10 Ton dari Anggota DPRD

a. Cek warna dan bentuk fisik

  • Ambil segenggam beras sekitar 100 gram. Amati warna dan kilapnya.
  • Beras giling sempurna berwarna putih normal dengan sedikit kilap.
  • Beras merah atau hitam memiliki warna khas merah kecokelatan hingga kehitaman.

Jika beras terlihat banyak patahan dan remah (menepung), itu menandakan beras telah lama disimpan dan sebaiknya tidak dikonsumsi.

b. Cek tekstur

  • Rasakan dengan jari. Beras berkualitas masih keras, tidak mudah hancur, dan memiliki tekstur khas.
  • Jika mulai terasa pahit, itu merupakan indikasi beras sudah tidak layak dikonsumsi.

c. Cek bau

  • Gunakan indera penciuman. Beras segar memiliki bau khas beras.
  • Jika tercium bau apek, tengik, asam, atau seperti bahan kimia, maka beras patut dicurigai.

Baca juga: Soal Beras Oplosan, Wamentan: 212 Merek Sedang Ditangani Bareskrim Polri

d. Cek keberadaan benda asing

Lihat apakah terdapat dedak, bekatul, kerikil, logam, tangkai padi, atau potongan plastik. Beras yang bermutu tidak tercampur dengan unsur asing.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Polisi Bekuk Sopir Bank Jateng di Rumah Baru Hasil Bawa Kabur Rp 10 Miliar, 2 Mobil dan Uang Disita
Polisi Bekuk Sopir Bank Jateng di Rumah Baru Hasil Bawa Kabur Rp 10 Miliar, 2 Mobil dan Uang Disita
Jawa Tengah
Naik Transjakarta Gratis, Begini Cara Daftar TJ Card dan Jakcard Combo
Naik Transjakarta Gratis, Begini Cara Daftar TJ Card dan Jakcard Combo
Lampung
Isu Reshuffle Kabinet Prabowo Mencuat, Airlangga: Kita Tunggu Saja
Isu Reshuffle Kabinet Prabowo Mencuat, Airlangga: Kita Tunggu Saja
Sumatera Barat
Alasan Pelaku Bunuh dan Mutilasi Kekasih di Mojokerto Terungkap
Alasan Pelaku Bunuh dan Mutilasi Kekasih di Mojokerto Terungkap
Jawa Timur
Sakit Hati Jadi Motif Alvi Mutilasi Kekasihnya di Surabaya
Sakit Hati Jadi Motif Alvi Mutilasi Kekasihnya di Surabaya
Jawa Timur
Serpihan Tengkorak Korban Mutilasi di Surabaya Jadi Bukti Penting Polisi, Disimpan di Kamar Kos
Serpihan Tengkorak Korban Mutilasi di Surabaya Jadi Bukti Penting Polisi, Disimpan di Kamar Kos
Jawa Timur
Jadwal Lengkap Indonesia vs Lebanon: Head to Head Timnas Garuda di FIFA Match Day Surabaya
Jadwal Lengkap Indonesia vs Lebanon: Head to Head Timnas Garuda di FIFA Match Day Surabaya
Kalimantan Barat
Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga Indramayu Ditangkap, Pulang karena Bingung saat Kabur
Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga Indramayu Ditangkap, Pulang karena Bingung saat Kabur
Jawa Barat
Rekrutmen BPJS Ketenagakerjaan 2025 Dibuka 8-14 September, Cara Daftar dan Posisi
Rekrutmen BPJS Ketenagakerjaan 2025 Dibuka 8-14 September, Cara Daftar dan Posisi
Sulawesi Selatan
Halte Jaga Jakarta Sisakan Jejak Kebakaran sebagai Pengingat Rusuh, Transportasi Umum Mulai Pulih
Halte Jaga Jakarta Sisakan Jejak Kebakaran sebagai Pengingat Rusuh, Transportasi Umum Mulai Pulih
Jawa Barat
Kasus Mutilasi Mojokerto, Alvi Maulana Bunuh Kekasihnya di Kos 31 Agustus 2025 Dini Hari
Kasus Mutilasi Mojokerto, Alvi Maulana Bunuh Kekasihnya di Kos 31 Agustus 2025 Dini Hari
Jawa Timur
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Lebanon Hari Ini, Kick Off 20.30 WIB
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Lebanon Hari Ini, Kick Off 20.30 WIB
Jawa Timur
Usai Macan Tutul Lepas, BBKSDA Jabar: Hewan Tak Agresif, Warga Tangkuban Parahu Diingatkan Tetap Tenang
Usai Macan Tutul Lepas, BBKSDA Jabar: Hewan Tak Agresif, Warga Tangkuban Parahu Diingatkan Tetap Tenang
Jawa Barat
Soal Gugatan Bandung Zoo, Wali Kota Farhan Siap Kawal Proses Hukum, Tekankan Pentingnya Perlindungan Satwa
Soal Gugatan Bandung Zoo, Wali Kota Farhan Siap Kawal Proses Hukum, Tekankan Pentingnya Perlindungan Satwa
Jawa Barat
Kasus Mutilasi Mojokerto: Kronologi dan Motif Alvi Bunuh Kekasihnya TAS
Kasus Mutilasi Mojokerto: Kronologi dan Motif Alvi Bunuh Kekasihnya TAS
Jawa Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau