Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Influenza 2025 Melonjak, Ahli UGM Ingatkan Mutasi Virus Jadi Ancaman Baru

Kompas.com - 27/10/2025, 20:30 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Editor

KOMPAS.com - Kasus influenza meningkat tajam dalam sebulan terakhir. Data Kementerian Kesehatan RI per 9 Oktober 2025 mencatat lonjakan signifikan hingga 55 persen pada pekan ke-40.

Kondisi ini menandakan bahwa penyakit musiman tersebut mulai menunjukkan pola penularan yang perlu diwaspadai.

Terutama di tengah perubahan cuaca ekstrem dan tingginya mobilitas masyarakat.

Baca juga: Kasus Influenza A Meningkat, Puan: Kalau Tak Ditangani, Bebani Fasilitas Kesehatan

Faktor penyebab lonjakan kasus influenza

Guru Besar Mikrobiologi Klinik Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Tri Wibawa, Ph.D., Sp.MK(K), menilai lonjakan kasus influenza tak lepas dari dua faktor utama.

Yakni aktivitas masyarakat yang meningkat pascapandemi Covid-19 dan perubahan iklim yang memengaruhi daya tahan tubuh serta siklus penyebaran virus.

“Virus influenza itu unik. Ia mampu berevolusi sangat cepat melalui mutasi dan percampuran genetik antarvarian, sehingga bisa muncul varian baru yang tidak lagi dikenali sistem imun manusia,” ujar Prof. Tri di Yogyakarta, Senin (27/10/2025), seperti mengutip laman UGM.

Menurutnya, fenomena ini dikenal dengan istilah antigenic drift dan antigenic shift, yaitu perubahan struktur genetik virus yang dapat menurunkan efektivitas kekebalan tubuh, baik yang terbentuk karena vaksinasi maupun infeksi alami sebelumnya.

Ia menegaskan pentingnya memperkuat program vaksinasi influenza yang diperbarui setiap musim.

Langkah ini penting agar perlindungan masyarakat tetap sesuai dengan strain virus yang tengah beredar secara global.

“Setiap tahun virus influenza berubah, maka vaksin pun harus menyesuaikan. Ini satu-satunya cara menjaga perlindungan optimal, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan penderita penyakit kronis,” jelas Prof. Tri.

Selain vaksinasi, lanjut dia, pemerintah juga diminta memperkuat surveilans epidemiologi, memperluas akses vaksin bagi kelompok rentan, serta menggencarkan edukasi publik tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Baca juga: Kasus Influenza A Meningkat di Indonesia, Epidemiolog Beri Saran Pencegahan Bagi Masyarakat

Cara mencegah penularan influenza

Tri mengingatkan, penularan influenza bisa dicegah melalui kebiasaan sederhana:
1. Menghindari kontak erat dengan orang yang sedang flu,
2. Menggunakan masker saat sakit,
3. Menerapkan etika batuk dan bersin yang benar,
4. Menjaga imunitas tubuh dengan pola makan bergizi, tidur cukup, mengelola stres, dan rutin berolahraga.

“Kunci pencegahan ada pada kesadaran individu dan kolektif. Masyarakat perlu memahami bahwa influenza bukan penyakit ringan bila tidak diantisipasi,” tegas Prof. Tri.

 

Dengan perubahan perilaku dan vaksinasi yang adaptif terhadap mutasi virus, para ahli berharap lonjakan kasus influenza dapat ditekan sebelum berkembang menjadi ancaman kesehatan yang lebih serius.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau