KOMPAS.com - Artikel yang memuat rincian tarif listrik per 1 November 2025 memuncaki daftar Populer Tren kali ini.
Di bawahnya, ada berita kata "Galgah" resmi kasuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai lawan kata dari "Haus".
Artikel di kanal Tren Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni memuat hasil studi Harvard tentang jalan kaki 4.000 langkah per hari bisa perpanjang umur 25-40 persen.
Baca juga: [POPULER TREN] Tarif Listrik per 1 November 2025 | Pria Jepang dapat 1.095 Makanan Gratis
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Tren edisi Sabtu (1/11/2025) hingga Minggu (2/11/2025) pagi yang dapat Anda simak:
Pemerintah telah menetapkan tarif listrik untuk seluruh pelanggan PLN yang berlaku mulai Sabtu (1/11/2025).
Besaran tarif listrik untuk pelanggan prabayar memiliki besaran yang sama dengan pelanggan pascabayar.
Pelanggan prabayar perlu membeli token listrik yang kemudian dimasukkan ke meteran untuk mendapatkan daya listrik. Sementara pelanggan pascabayar cukup membayar tagihan listrik setelah pemakaian dalam periode tertentu.
Lantas, berapa tarif listrik per 1 November 2025 tersebut? Baca di sini
Kata “galgah” tengah ramai diperbincangkan di media sosial setelah resmi masuk ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai lawan kata dari “haus.”
Menurut KBBI VI Daring, kosakata baru ini merujuk pada kondisi sudah tidak haus atau hilang dahaga, yakni “(sudah) lega atau segar kerongkongan karena minum; tidak dahaga; palum.”
Kata galgah sendiri tercatat resmi di KBBI beberapa bulan setelah kata palum, yang sebelumnya telah diresmikan sebagai antonim haus. Masuknya galgah ke dalam KBBI ini pun turut memperkaya kosakata bahasa Indonesia.
Baca selengkapnya di sini
Aktivitas fisik sederhana seperti berjalan kaki terbukti membawa beragam manfaat bagi kesehatan. Sayangnya banyak orang berusia 60 tahun ke atas kesulitan mempertahankan jumlah langkah harian mereka karena berbagai alasan.
Meski membawa manfaat, namun selama ini belum jelas seberapa banyak aktivitas fisik yang dibutuhkan lansia agar tetap mendapatkan manfaat kesehatannya.
Hingga penelitian yang dipimpin oleh Universitas Harvard mampu memberikan sebagian jawabannya.