Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citra Satelit Tunjukkan Pembantaian Masih Terjadi di El Fasher Sudan

Kompas.com - 02/11/2025, 07:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber CNN, AFP

EL FASHER, KOMPAS.com - Citra satelit terbaru menunjukkan pembunuhan massal kemungkinan masih berlangsung di dalam dan sekitar Kota El-Fasher, Sudan.

Temuan ini disampaikan oleh peneliti dari Yale University’s Humanitarian Research Lab, beberapa hari setelah kota tersebut jatuh ke tangan Pasukan Dukungan Cepat atau Rapid Support Forces (RSF).

RSF, yang telah berperang melawan tentara reguler Sudan sejak April 2023, dilaporkan telah berhasil merebut El-Fasher pada Minggu (26/10/2025).

Baca juga: Apa yang Terjadi di Sudan? Ini Awal Perang Saudara akibat 2 Jenderal Berebut Kuasa

Itu menandai berakhirnya pengepungan selama 18 bulan dan menyingkirkan tentara Sudan dari benteng terakhir mereka di wilayah barat Darfur.

Pembantaian Sudan

Sejak kejatuhan El-Fasher, berbagai laporan mengemuka mengenai terjadinya eksekusi kilat, kekerasan seksual, penyerangan terhadap pekerja kemanusiaan, penjarahan, hingga penculikan di sana.

Sementara, komunikasi di wilayah tersebut nyaris terputus.

Dalam laporannya pada Jumat (31/10/2025), tim dari Yale menyebut citra satelit baru menunjukkan alasan kuat untuk meyakini bahwa sebagian besar penduduk El-Fasher mungkin telah tewas, ditangkap, atau bersembunyi.

Peneliti mengidentifikasi setidaknya 31 gugus obyek yang konsisten dengan jenazah manusia yang tersebar di berbagai lokasi, termasuk kawasan pemukiman, area universitas, dan kompleks militer.

“Indikasi bahwa pembunuhan massal masih berlangsung terlihat jelas,” tulis laporan tersebut, dikutip dari AFP.

Baca juga: Siapa Sebenarnya Aktor di Balik Pembantaian di Sudan?

Saksi: anak-anak dibunuh di depan orang tua mereka

Sejumlah penyintas yang berhasil mencapai Kota Tawila, tak jauh dari El-Fasher, menuturkan kisah mengerikan tentang anak-anak yang ditembak di depan orang tua mereka, serta warga sipil yang dipukuli dan dirampok saat mencoba melarikan diri.

Hayat, seorang ibu lima anak, mengaku bahwa para pemuda yang bepergian bersamanya dihentikan oleh milisi RSF, dan hingga kini nasib mereka tidak diketahui.

PBB menyebut lebih dari 65.000 orang telah melarikan diri dari El-Fasher, sementara puluhan ribu lainnya masih terperangkap di kota yang sebelumnya berpenduduk sekitar 260.000 jiwa sebelum serangan terakhir RSF.

Dikutip dari CNN, RSF mengeklaim telah menangkap beberapa anggotanya yang diduga melakukan pelanggaran pada Kamis (30/10/2025).

Namun, Kepala Kemanusiaan PBB Tom Fletcher meragukan komitmen pasukan itu untuk benar-benar menyelidiki pelanggaran tersebut.

Baca juga: 2.000 Warga Sudan Dilaporkan Dibunuh RSF, Apa yang Terjadi di El-Fasher? 

Baik RSF maupun tentara Sudan sama-sama telah menghadapi tuduhan kejahatan perang sepanjang konflik yang kini memasuki tahun kedua.

Dengan jatuhnya El-Fasher, RSF kini menguasai seluruh lima ibu kota negara bagian di Darfur, yang secara efektif membelah Sudan menjadi dua.

RSF mengendalikan wilayah barat, sementara tentara menguasai bagian utara, timur, dan tengah negara itu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Kronologi Pemuda Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga Usai Dilarang Tidur Dini Hari
Kronologi Pemuda Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga Usai Dilarang Tidur Dini Hari
Tren
5 Transportasi Umum di Jabodetabek yang Bisa Pakai QRIS Tap
5 Transportasi Umum di Jabodetabek yang Bisa Pakai QRIS Tap
Tren
Hari Ini, 9.636 Lembaga Pendidikan Islam Gelar TKA secara Serentak
Hari Ini, 9.636 Lembaga Pendidikan Islam Gelar TKA secara Serentak
Tren
Mulai 1 November, Ini Tarif Listrik Rumah Tangga Daya 1.300 dan 2.200 VA
Mulai 1 November, Ini Tarif Listrik Rumah Tangga Daya 1.300 dan 2.200 VA
Tren
Puncak Musim Hujan 2025 Diprediksi Lebih Panjang, Ini Wilayah yang Sudah Terimbas
Puncak Musim Hujan 2025 Diprediksi Lebih Panjang, Ini Wilayah yang Sudah Terimbas
Tren
Wilayah yang Diprakirakan BMKG Hujan Lebat pada 3-4 November 2025
Wilayah yang Diprakirakan BMKG Hujan Lebat pada 3-4 November 2025
Tren
[POPULER TREN] Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol | Daftar Negara Teraman di ASEAN
[POPULER TREN] Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol | Daftar Negara Teraman di ASEAN
Tren
Profil Kiandra Ramadhipa, Pebalap Indonesia yang Menggila dan Raih Podium 1 di European Talent Cup
Profil Kiandra Ramadhipa, Pebalap Indonesia yang Menggila dan Raih Podium 1 di European Talent Cup
Tren
Tarif Listrik Rumah Tangga Berdaya Kecil yang Berlaku pada 3-9 November 2025
Tarif Listrik Rumah Tangga Berdaya Kecil yang Berlaku pada 3-9 November 2025
Tren
Wayangologi dan Monarkimologi Purbaya
Wayangologi dan Monarkimologi Purbaya
Tren
9 Negara Paling Aman di Asia Tenggara, Indonesia Jauh di Atas Malaysia
9 Negara Paling Aman di Asia Tenggara, Indonesia Jauh di Atas Malaysia
Tren
NIK Terdaftar Pinjol atau Judol? Begini Cara Mengeceknya
NIK Terdaftar Pinjol atau Judol? Begini Cara Mengeceknya
Tren
10 Cara Mengusir Nyamuk Secara Alami Saat Musim Hujan, Tanpa Bahan Kimia Berbahaya
10 Cara Mengusir Nyamuk Secara Alami Saat Musim Hujan, Tanpa Bahan Kimia Berbahaya
Tren
Hak Asuh dan “Nafkah Kucing” Jadi Aturan Baru dalam Perceraian di Turkiye
Hak Asuh dan “Nafkah Kucing” Jadi Aturan Baru dalam Perceraian di Turkiye
Tren
Maladewa Mulai Larang Generasi 2007 ke Atas Merokok, Termasuk Turis Asing
Maladewa Mulai Larang Generasi 2007 ke Atas Merokok, Termasuk Turis Asing
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau