Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Harga Emas Terus Naik Tembus Rekor Tertinggi Kata Pakar

Kompas.com - 07/09/2025, 06:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dunia terus menanjak mencapai rekor tertingginya. Harga emas pun diprediksi terus naik karena sejumlah faktor.

Dikutip dari Mining.com, Minggu (7/9/2025), harga emas berjangka AS menembus angka 3.650 dollar AS per ons untuk pertama kalinya.

Harga emas dunia naik karena data ekonomi AS

Pergerakan harga emas yang memecahkan rekor baru ini terjadi ketika laporan penggajian AS yang penting pada Jumat (5/9/2025) waktu setempat menunjukkan perlambatan dalam perekrutan bulan lalu.

Baca juga: Harga Emas Pegadaian Hari Ini: UBS Naik, Antam Turun, Galeri24 Tetap

Ilustrasi emas. Dok. Shutterstock/VladKK Ilustrasi emas.

Sementara itu, tingkat pengangguran naik ke level tertinggi sejak 2021, yang mengonfirmasi bahwa kondisi pasar tenaga kerja di Negeri Paman Sam sedang merosot.

Menyusul data tersebut, para trader kini hampir yakin bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga pada pertemuan yang dijadwalkan 17 September 2025.

Peluang pemangkasan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) kini mencapai 84 persen, yakni sebesar 25 basis poin (bps).

Sementara itu, peluang pemangkasan suku bunga AS yang lebih agresif, yakni 50 bps, mencapai 16 persen.

Baca juga: Harga Emas Antam Tembus Rp 2,06 Juta, Tertinggi Sepanjang Sejarah

"Emas mencapai titik tertinggi baru. Para investor yang optimistis mengamati tren melemahnya lapangan kerja yang jelas-jelas akan berdampak pada beberapa pemangkasan suku bunga," kata Tai Wong, trader logam independen, dalam catatannya kepada Reuters.

Harga emas dunia sudah naik lebih dari 36 persen sejak awal tahun 2025

Dengan langkah terbaru ini, harga emas dunia telah menguat lebih dari 36 persen sepanjang tahun ini.

Halaman:


Terkini Lainnya
BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen, Cek Syarat dan Posisinya
BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen, Cek Syarat dan Posisinya
Karier
Wujudkan Swasembada Pangan, Harfia Gelar Temu Tani dan Pelatihan Traktor HTR-855 di Palangkaraya
Wujudkan Swasembada Pangan, Harfia Gelar Temu Tani dan Pelatihan Traktor HTR-855 di Palangkaraya
Ekbis
Gandeng Naoyoshi, Lovina Beach Brewery (STRK) Bakal Masuk ke Pasar Jepang
Gandeng Naoyoshi, Lovina Beach Brewery (STRK) Bakal Masuk ke Pasar Jepang
Ekbis
70 Persen Alkes Masih Impor, Indonesia Genjot Produksi Dalam Negeri
70 Persen Alkes Masih Impor, Indonesia Genjot Produksi Dalam Negeri
Ekbis
Wamendag Sebut Implementasi Perjanjian IC-CEPA Bikin Nilai Perdagangan dengan Cille Naik
Wamendag Sebut Implementasi Perjanjian IC-CEPA Bikin Nilai Perdagangan dengan Cille Naik
Ekbis
Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bongkar Strategi Genjot Pendapatan
Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bongkar Strategi Genjot Pendapatan
Industri
RI Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi: Bisa Dipakai Bayi, Harga Mulai Rp 300 Juta
RI Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi: Bisa Dipakai Bayi, Harga Mulai Rp 300 Juta
Industri
Ekspor China ke AS Anjlok 33 Persen, Pertumbuhan Perdagangan Melambat
Ekspor China ke AS Anjlok 33 Persen, Pertumbuhan Perdagangan Melambat
Ekbis
Jangan Tertipu! OJK Tegaskan Pemutihan Pinjaman Online Hoaks
Jangan Tertipu! OJK Tegaskan Pemutihan Pinjaman Online Hoaks
Ekbis
Tekan Impor, RI Kini Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi Sendiri
Tekan Impor, RI Kini Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi Sendiri
Industri
Ternyata Ini 6 Penyebab Gen Z dan Milenial Sulit Menabung Menurut Pakar
Ternyata Ini 6 Penyebab Gen Z dan Milenial Sulit Menabung Menurut Pakar
Keuangan
Kata KCI Soal KRL Sempat Tertahan di Stasiun Jatinegara dan Manggarai pada Minggu Malam
Kata KCI Soal KRL Sempat Tertahan di Stasiun Jatinegara dan Manggarai pada Minggu Malam
Ekbis
Prediksi Harga iPhone 17 Pro Max, Air, dan Seri Lainnya
Prediksi Harga iPhone 17 Pro Max, Air, dan Seri Lainnya
Belanja
Mengoreksi Budidaya, Menopang Ekstensifikasi, Mengejar Swasembada Gula
Mengoreksi Budidaya, Menopang Ekstensifikasi, Mengejar Swasembada Gula
Ekbis
Pertumbuhan Ekonomi Jepang 2,2 Persen, tapi Ekspor Turun
Pertumbuhan Ekonomi Jepang 2,2 Persen, tapi Ekspor Turun
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau