Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Mau Pangkas 1.000 BUMN Jadi 200, Bagaimana Nasib Pegawainya? Ini Kata Danantara

Kompas.com - 31/10/2025, 17:11 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Managing Director, Stakeholder Management and Communications Danantara Indonesia, Rohan Hafas merespons pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal rencana pemangkasan lebih dari 1.000 perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) menjadi sekitar 200 perusahaan.

Rohan bilang, dipangkas bukan berarti mematikan perusahaan-perusahaan yang ada.

"Dipangkas itu bukan berarti dibunuh terus pegawai terlantar," ujar Rohan dalam sesi media briefing di Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Baca juga: Ungkap Rencana Merger BUMN, Danantara: Ada 1.063 Perusahaan, Nanti Pelan-pelan Menyusut

Ia memberikan contoh, PT Pertamina (Persero) yang memiliki banyak anak perusahaan, perusahaan cucu hingga perusahaan cicit.

Seluruh perusahaan memiliki pegawai dalam jumlah masing-masing.

Saat perusahaan dipangkas, bukan berarti karyawan yang ada dihilangkan.

Rohan memberikan isyarat bahwa pemangkasan berarti menggabungkan anak-cucu perusahaan yang punya karakter usaha sama menjadi satu usaha inti.

Sehingga tetap diperlukan pegawai untuk mengurusnya.

"Orangnya tetap diperlukan sejumlah itu untuk ngurusin-nya," tutur Rohan.

Jelaskan rencana merger 1.063 BUMN

Dalam penjelasannya, Rohan juga mengungkap jumlah perusahaan BUMN saat ini mencapai 1.063.

Ia memastikan nantinya jumlah perusahaan BUMN akan perlahan-lahan menyusut karena penyatuan perusahaan (merger).

"Agak kaget-kaget kita juga. Karena waktu itu (perusahaan BUMN) bertambah, bertambah, bertambah. BUMN dan anak, cucu-cucunya itu total 1.063 (perusahaan). Ya, terakhir 1.063 perusahaan," ujar Rohan.

"Nanti pelan-pelan akan ada yang menyusut. Kenapa? Karena banyak anak, cucu, cicit perusahaan 1.063. Mungkin yang core-nya (perusahaan inti) cuma 400 sampai 600. Yang lainnya anak, cucu cicit perusahaan," jelasnya.

Bahkan Rohan mengungkap, cicit perusahaan BUMN ada yang masih memiliki anak usaha.

Sehingga Danantara merasa heran dari mana perusahaan-perusahaan BUMN bisa mendapatkan ide memiliki banyak anak perusahaan.

Halaman:


Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Ekbis
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
Syariah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau