Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Rencana Merger BUMN, Danantara: Ada 1.063 Perusahaan, Nanti Pelan-pelan Menyusut

Kompas.com - 31/10/2025, 15:14 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Managing Director Stakeholder Management and Communications Danantara Indonesia, Rohan Hafas, mengatakan jumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini sebanyak 1.063.

Ia memastikan nantinya jumlah perusahaan BUMN akan perlahan-lahan menyusut karena penyatuan perusahaan.

"Agak kaget-kaget kita juga. Karena waktu itu (perusahaan BUMN) bertambah, bertambah, bertambah. BUMN dan anak, cucu-cucunya itu total 1.063 (perusahaan). Ya, terakhir 1.063 perusahaan," ujar Rohan dalam sesi media briefing di Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Baca juga: WNA Boleh Jadi Direksi BUMN, Danantara Ungkap Alasannya

"Nanti pelan-pelan akan ada yang menyusut. Kenapa? Karena banyak anak, cucu, cicit perusahaan 1.063. Mungkin yang core-nya (perusahaan inti) cuma 400 sampai 600. Yang lainnya anak, cucu, cicit perusahaan," jelasnya.

Bahkan, Rohan mengungkap, cicit perusahaan BUMN ada yang masih memiliki anak usaha.

Sehingga Danantara merasa heran dari mana perusahaan-perusahaan BUMN bisa mendapatkan ide untuk memiliki banyak anak perusahaan.

Pasalnya, jika perusahaan punya banyak anak usaha tetapi bergerak di bidang yang seragam, maka berdampak kepada persaingan usaha.

"Bayangkan (misalnya ada perusahaan) punya anak perusahaan A, B, C, D, E. Padahal B, C, D, E ini nyuplai-nya ke A. Oke. Kan berarti si E kepada si D ada margin dong. Katakanlah 5 persen. D ke C, margin 5 persen lagi. C ke B juga gitu. C ke A," ungkap Rohan.

"Berapa di atas harganya? Udah 30 persen lebih tinggi dari market. How to compete?" tegasnya.

Sehingga ke depannya, Danantara akan melakukan merger perusahaan BUMN yang punya anak-anak usaha serumpun untuk digabung menjadi satu.

Misalnya, perusahaan yang ada di bawah InJourney (holding BUMN pariwisata dan aviasi) seluruhnya sudah digabungkan.

"Tidak ada lagi Patra Jasa punya hotel. Artinya Patra Jasa di bawah Pertamina kan. Nggak lagi. Hotel semua di InJourney," kata Rohan.

"Rumah Sakit (RS) Pertamina enggak lagi di bawah Pertamina. Masuk ke Indonesia Healthcare (IHC). Pokoknya disatukan sesuai jenis usahanya," tambahnya.

Prabowo Berencana Pangkas BUMN Jadi 200 Perusahaan

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berencana memangkas perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang jumlahnya ada lebih dari 1.000 menjadi hanya 200 perusahaan saja.

Hal itu ia ungkapkan saat berdialog dengan Chairman and Editor in Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr.

Halaman:


Terkini Lainnya
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
Ekbis
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau