Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layanan “Lapor Pak Amran”, Jalur Langsung Mentan Bongkar Mafia Pangan

Kompas.com - 31/10/2025, 15:06 WIB
Suparjo Ramalan ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meluncurkan layanan pengaduan “Lapor Pak Amran”.

Layanan ini dibuka untuk menampung laporan masyarakat soal praktik mafia, korupsi, dan penyelewengan di sektor pertanian.

Langkah tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membersihkan sektor pertanian dari pelanggaran yang merugikan petani dan negara.

Baca juga: Tindak Tegas Praktik Kecurangan Distribusi Pupuk Subsidi, Mentan Luncurkan Layanan “Lapor Pak Amran”

Amran memegang langsung kendali atas layanan ini. Setiap laporan dari petani atau kelompok tani di seluruh Indonesia akan ditindaklanjuti tanpa perantara.

“Kami pegang langsung ini ‘Lapor Pak Amran’, ‘Lapor Pak Mentan Amran’, terserah ini nomor aku yang pegang, ini kami yang pegang langsung dan kami langsung ditindaklanjuti seluruh petani,” kata Amran di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025).

Ia menegaskan kerahasiaan pelapor menjadi prioritas utama. Identitas pelapor tidak akan ditampilkan di media atau tempat mana pun.

Masyarakat yang ingin melapor bisa menghubungi nomor resmi WhatsApp 0823-1110-9690. Semua laporan akan diproses langsung oleh tim Kementan dengan jaminan kerahasiaan penuh.

Layanan ini tidak hanya menerima laporan soal pupuk, tetapi juga masalah lain seperti dugaan jual beli alat pertanian, penyalahgunaan traktor, dan peredaran pupuk palsu.

Baca juga: Alamat Usaha Tak Jelas, Mentan Bakal Cabut Izin 101 Pengecer dan distributor Pupuk Nakal

Amran mengajak masyarakat berani melapor bila menemukan kecurangan atau praktik mafia yang merugikan sektor pertanian.

“Kelompok petani seluruh Indonesia silakan laporkan kerahasiaan Bapak kami jaga, pelapor kami jamin kerahasiaannya kami tidak memunculkan, kami tidak tampilkan di media, dan dimanapun. Boleh juga yang lain masalah traktor, mana tahu jual beli, kemudian pupuk palsu, apa saja sektor pertanian. Saatnya kita berantas mafia, korupsi seluruh yang merugikan sektor pertanian,” ujarnya.

Setiap laporan akan diverifikasi sebelum ditindaklanjuti. Bila ada laporan yang belum lengkap, seperti tidak mencantumkan nama kios atau pelaku, Kementan akan melakukan pengecekan tambahan di lapangan.

Lewat “Lapor Pak Amran”, Kementan berharap masyarakat ikut menjadi mata dan telinga pemerintah dalam memerangi mafia pertanian serta menjaga keadilan bagi petani di seluruh Indonesia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau