Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astra Otoparts Catat Laba Rp 1,56 Triliun, Tumbuh 2,6 Persen di Kuartal III 2025

Kompas.com - 31/10/2025, 21:13 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com-Astra Otoparts mencatat kinerja positif hingga kuartal III 2025. Pendapatan naik 4,5 persen menjadi Rp 14,8 triliun, sementara laba bersih tumbuh 2,6 persen dibandingkan tahun lalu.

Direktur Astra Otoparts Sophie Handili menyebut peningkatan kinerja didorong oleh pertumbuhan stabil di dua segmen utama perusahaan, yakni manufaktur dan perdagangan.

“Laba bersih mencapai Rp 1,569 triliun meningkat 2,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024,” ujar Sophie dalam public expose daring, Jumat (31/10/2025).

Baca juga: Laba Astra Otoparts Naik Jadi Rp 1,6 Triliun, Didukung Permintaan Domestik dan Ekspor

Sophie menambahkan, laba bersih inti (core earnings) tumbuh lebih tinggi, mencapai 14,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ia menilai pertumbuhan tersebut menunjukkan daya tahan bisnis perusahaan di tengah pasar otomotif yang fluktuatif.

“Di sisi neraca, pertumbuhan dan posisi aset, liabilities maupun equities memperlihatkan kondisi keuangan yang sehat dan kami akan terus mempertahankan pengelolaan keuangan yang baik untuk mendukung kegiatan perusahaan,” katanya.

Wakil Presiden Direktur Astra Otoparts Yusak Kristian Solaeman menjelaskan, segmen manufaktur masih menjadi penyumbang utama dengan kontribusi 53 persen terhadap total pendapatan, sementara segmen perdagangan berkontribusi 47 persen.

“Untuk segmen manufaktur kendaraan roda empat, Astra Otoparts tetap mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,8 persen hingga kuartal III tahun ini,” ucap Yusak.

Pada segmen perdagangan, perusahaan mencatat pertumbuhan 3,1 persen. Komposisi penjualan terdiri dari 70 persen pendapatan dari operasi domestik, 17 persen dari modern retail, dan 13 persen dari ekspor.

Baca juga: RUPSLB Astra Otoparts (AUTO) Sepakati Perubahan Dewan Komisaris, Simak Susunannya

Astra Otoparts memasok komponen kendaraan roda dua dan roda empat ke hampir seluruh original equipment manufacturer (OEM) di Indonesia, baik dari grup Astra maupun di luar grup.

Yusak mengatakan keseimbangan antara segmen roda dua dan roda empat membantu menjaga stabilitas kinerja perusahaan.

“Di tengah kondisi pasar yang menantang terutama pada segmen roda empat, bisnis manufaktur tetap mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,8 persen hingga kuartal ketiga tahun ini,” ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Ekbis
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
Syariah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau