Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tema Kesehatan Mental Ibu Pasca-melahirkan Antar Mahasiswi Universitas Tanjungpura Juara Lomba Esai

Kompas.com - 02/09/2025, 21:51 WIB
Aloysius Gonsaga AE

Editor

KOMPAS.com - Kesehatan mental ibu pasca-melahirkan atau Perinatal Mood and Anxiety Disorders (PMADs) seperti baby blues masih jarang mendapat sorotan dan perhatian khusus dalam pelayanan publik. 

Isu ini yang diangkat Utin Richa Rinjani, mahasiswi Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat ketika menyabet gelar juara Essay Contest Beswan Djarum 2024/2025 yang digelar di Bali, 17-18 Juli 2025. 

"Kesehatan mental pada ibu, saat ini masih jadi hal tabu yang enggan dibicarakan oleh banyak pihak." 

"Di balik ketangguhan ibu, ada sisi rentan yang bisa terserang PMADs. Setiap ibu itu layak disembuhkan, tidak hanya dipuji ketangguhannya," kata Utin saat mempresentasikan gagasannya.

Tidak hanya menunjukkan empati, dalam esainya Utin juga memikirkan solusi berupa layanan Motherhood Care Intervention (MCI) yang terintegrasi dengan Posyandu dan Puskesmas serta melibatkan ahli jiwa dan psikolog. 

Baca juga: Gara-gara Tulis Esai, 2 Mahasiswa Udinus Semarang Jadi Rektor Sehari

Pendekatan 5A jadi kunci dalam solusi ini yaitu Ask, Assess, Advice, Assist dan Arrange. Mulai dari identifikasi dan penjadwalan, kunjungan rumah, pendampingan praktis, dan psikoedukasi. 

Sementara runner-up ajang ini, Muhammad Faruq Azhar dari Politeknik Negeri Batam, mengangkat masalah overclaim produk skincare yang sempat heboh di masyarakat.

Faruq menawarkan solusi hulu hingga hilir mulai dari pengawasan digital secara proaktif, edukasi literasi yang terstruktur, serta program pemulihan korban yang humanis.

Di posisi ketiga ada Putri Malahayati, mahasiswi Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan. Ia memotret perundungan terhadap dokter residen. 

Untuk memutus mata rantai perundungan, menurut Putri, dunia pendidikan kedokteran di Indonesia perlu mengadopsi dan menerapkan konsep AWARE (Altering Workplace Attitudes for Resident Education) dalam kaderisasi.

Ia bahkan sudah mulai menerapkannya lewat latihan kepemimpinan dan manajemen mahasiswa (LKMM) yang diadakan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI).

Selain ketiga topik tersebut, ada beragam isu diangkat mahasiswa-mahasiswi peserta ajang ini, yang notabene adalah kalangan Gen Z. 

Baca juga: Cek 4 Contoh Esai Pendaftaran untuk Masuk Universitas Top Dunia

Mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan penggunaan tangan kiri dan kanan, gugatan terhadap kecurangan di dunia pendidikan, penyalahgunaan antibiotik, sampah digital, hingga fenomena brainrot atau “pembusukan otak” akibat video pendek dengan isi konten yang receh.

“Ini adalah bukti bahwa Gen Z bukan generasi penggerutu, tetapi Gen Z yang ada di sini (Beswan Djarum) adalah bukti jika mereka semua adalah sekumpulan orang-orang yang bermutu."

"Mereka lebih kritis, terbuka dan memiliki ide-ide serta terobosan baru yang bisa atasi permasalah rumit di sekitar,” ujar Maman Suherman, penulis buku dan pegiat literasi yang menjadi salah satu juri.

Kompetisi ini diikuti seluruh Beswan Djarum yakni mahasiswa-mahasiswi dari berbagai daerah yang menerima beasiswa Djarum Beasiswa Plus dari Bakti Pendidikan Djarum Foundation untuk periode 2024/2025. 

Baca juga: Tips Menulis Esai untuk Daftar Kampus Luar Negeri ala Harvard

Final nasional ajang ini diikuti 16 peserta hasil seleksi dari 534 Beswan Djarum yang tersebar di 4 regional Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. 

Dewan juri ada 3 orang yakni Prof Dr Ir Ronny Rachman M Rur Sc (Guru Besar IPB University), Maman Suherman (penulis buku dan pegiat literasi) dan Sri Wahyuni (Lead of Customer Engagement & Advisory di Wilmar Consultancy Services).

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pelemparan Molotov di Pos Polisi Yogyakarta, Polisi Periksa 6 Saksi
Pelemparan Molotov di Pos Polisi Yogyakarta, Polisi Periksa 6 Saksi
Regional
Pemerintah Buru Lahan Sawit yang Dikuasai Pengusaha Bermasalah, Target 3,8 Juta Hektare
Pemerintah Buru Lahan Sawit yang Dikuasai Pengusaha Bermasalah, Target 3,8 Juta Hektare
Regional
Tunjangan Rumah DPRD Brebes Rp 35 Juta Dikritik, Bupati Paramitha: Sepakat Evaluasi
Tunjangan Rumah DPRD Brebes Rp 35 Juta Dikritik, Bupati Paramitha: Sepakat Evaluasi
Regional
Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp 10 Miliar Ditangkap, Polisi Ungkap Peran Ketiga Pelaku
Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp 10 Miliar Ditangkap, Polisi Ungkap Peran Ketiga Pelaku
Regional
Pria Hilang di Kebun Karet Ditemukan Selamat, Mengaku Dibawa Perempuan Cantik
Pria Hilang di Kebun Karet Ditemukan Selamat, Mengaku Dibawa Perempuan Cantik
Regional
Pajak Orang Kaya 40 Persen Dinilai Efektif Tambah Penerimaan Negara
Pajak Orang Kaya 40 Persen Dinilai Efektif Tambah Penerimaan Negara
Regional
Daftar Korban Kecelakaan Bus ALS Rombongan Atlet di Tol Padang: 2 Tewas, 29 Luka-luka
Daftar Korban Kecelakaan Bus ALS Rombongan Atlet di Tol Padang: 2 Tewas, 29 Luka-luka
Regional
Bantuan Chromebook di Kalteng Masih Terpakai untuk ANBK dan Pembelajaran IT
Bantuan Chromebook di Kalteng Masih Terpakai untuk ANBK dan Pembelajaran IT
Regional
3 Karung Uang Diamankan dari Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar
3 Karung Uang Diamankan dari Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar
Regional
Daftar Lengkap Rute Angkot Gratis SD-SMP di Kabupaten Magelang
Daftar Lengkap Rute Angkot Gratis SD-SMP di Kabupaten Magelang
Regional
Kronologi Pemuda Bawa Molotov Saat Demo 1 September di Lampung, 3 Ditangkap
Kronologi Pemuda Bawa Molotov Saat Demo 1 September di Lampung, 3 Ditangkap
Regional
Kronologi Majelis Taklim Roboh di Bogor Tewaskan 4 Orang Versi Pimpinan: Banyak yang Tertindih
Kronologi Majelis Taklim Roboh di Bogor Tewaskan 4 Orang Versi Pimpinan: Banyak yang Tertindih
Regional
Jelang MotoGP 2025, Lintasan Sirkuit Mandalika Dicat Ulang
Jelang MotoGP 2025, Lintasan Sirkuit Mandalika Dicat Ulang
Regional
Dapat 28 Chromebook dari Nadiem, Kepala Sekolah di Kalteng: 6 Laptop Rusak Sejak Awal
Dapat 28 Chromebook dari Nadiem, Kepala Sekolah di Kalteng: 6 Laptop Rusak Sejak Awal
Regional
Gedung DPRD Solo yang Dibakar Massa Direnovasi Tahun Ini, Dana Rp 7,5 Diajukan ke Pusat
Gedung DPRD Solo yang Dibakar Massa Direnovasi Tahun Ini, Dana Rp 7,5 Diajukan ke Pusat
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau