PURBALINGGA, KOMPAS.com - Ridwan Sururi (52), seorang petani asal Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah, berhasil menggaungkan budaya literasi melalui gerakan ‘Kuda Pustaka’.
Setiap hari, Ridwan dibantu kuda kesayangannya, Jermanis, berkeliling ke sekolah dan Taman Pendidikan Quran (TPQ) membawa sekeranjang buku untuk dipinjamkan kepada anak-anak di lereng selatan Gunung Slamet.
“Saya memulai Kuda Pustaka bersama kawan saya Nirwan Asuka, budayawan dari Makassar, sejak tahun 2014,” kata Ridwan kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Kuda Pustaka berdiri atas keprihatinan Ridwan akan rendahnya budaya literasi di desanya.
Baca juga: Perjuangan Pustakawan, Rela Jauh dari Keluarga Demi Tingkatkan Literasi Anak di Bangkalan
Kondisi geografis yang terpencil dan sulitnya akses ke perpustakaan membuat Ridwan bertekad untuk membuat perpustakaan keliling ketika dewasa nanti.
“Sejak kecil saya suka membaca, tapi akses ke perpustakaan sangat susah. Setelah dewasa, saya bertekad untuk membuat perpustakaan sendiri biar anak-anak di lereng Gunung Slamet punya akses luas ke buku bacaan,” ujarnya.
Setiap Senin sampai Jumat, Ridwan membawa Kuda Pustaka berkeliling ke sekolah-sekolah di kampungnya.
Ketika pria yang lekat dengan topi koboi ini datang, para siswa langsung menyambut dengan penuh suka cita.
Buku-buku digelar di serambi kelas.
Baca juga: Buku, Pembaca dan Cinta Jalan Hidup sebagai Pustakawan Milenial dari Kota Malang
Dengan teliti, Ridwan mencatat satu per satu buku yang dipinjam dan dikembalikan.
Aktivitas ini ia lakukan secara swadaya selama lebih dari satu dekade.
“Tantangan terbesar saya itu faktor alam, karena di sini daerah pegunungan jadi curah hujan tinggi. Kalau kehujanan, ya saya titip buku di rumah warga,” ucap Ridwan.
Upaya baik Ridwan ini pun pernah mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo.
Ia diundang ke istana pada puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2017.
Setelah itu, gaung literasi yang Ridwan tabuh semakin keras terdengar.