PONTIANAK, KOMPAS.com – Kantor Wilayah Bea Cukai Kalimantan Bagian Barat (Kalbagbar) menyerahkan tersangka berinisial HS dan barang bukti kasus penyelundupan ribuan kilogram daging olahan serta 800.000 batang rokok ilegal kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkayang, Kamis (9/10/2025).
Penyerahan dilakukan setelah berkas perkara dinyatakan lengkap (P21) oleh Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat pada 7 Oktober 2025.
Baca juga: Potensi Kerugian Negara Imbas Rokok Ilegal Capai Rp 15 Triliun per Tahun
Barang bukti berupa rokok tanpa pita cukai diserahkan ke kejaksaan, sementara ribuan kilogram daging olahan hasil sitaan telah dimusnahkan dengan cara ditimbun karena kondisinya sudah membusuk.
“Tersangka HS ditangkap pada 12 Agustus 2025 dalam operasi gabungan Bea Cukai Kalbagbar, Bea Cukai Jagoi Babang, dan Bea Cukai Sintete,” kata Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Bea Cukai Kalbagbar, Beni Novri, dalam keterangan tertulis.
Menurut Beni, operasi dilakukan di jalur tidak resmi perbatasan Indonesia–Malaysia yang kerap digunakan untuk penyelundupan barang.
Dalam operasi itu, tim gabungan yang juga melibatkan Satpom Lanud Harry Hadisoemantri dan BAIS TNI berhasil menghentikan dua truk berpendingin yang mengangkut berbagai jenis daging olahan dan rokok ilegal.
Nilai total barang sitaan diperkirakan mencapai Rp2,04 miliar, dengan potensi kerugian negara sekitar Rp982 juta.
Atas perbuatannya, HS dijerat Pasal 56 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan, serta Pasal 104 huruf a Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan.
Baca juga: Modus Penyalur PMI Ilegal Kelabui Petugas, Gunakan Rute Transit dan Visa Turis
Beni menegaskan, Bea Cukai Kalbagbar akan terus memperkuat kerja sama dengan aparat penegak hukum untuk menekan peredaran barang ilegal di wilayah perbatasan.
“Kami berkomitmen menjaga masyarakat dari masuknya barang-barang ilegal dan berbahaya. Ini bagian dari tugas kami sebagai community protector,” tutup Beni.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang