PEKANBARU, KOMPAS.com - Sejumlah petugas Rutan Kelas IIB Siak Sri Indrapura, Riau, diperiksa imbas tiga tahanan kabur pada Minggu (19/10/2025) dini hari.
Pemeriksaan dilakukan oleh tim dari Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Riau.
"Kami telah membentuk tim pemeriksa untuk menindaklanjuti kejadian tersebut," kata Kepala Kanwil Ditjenpas Riau, Maizar, saat diwawancarai Kompas.com di Pekanbaru, Senin (20/10/2025).
Maizar menyebut, seluruh petugas pengamanan Rutan Siak diperiksa.
Baca juga: Terpidana Mati Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Siak, Satu Masih Diburu TNI-Polri
"Kita periksa semua. Siapa yang berjaga, posisi saat kejadian lagi di mana, posisi di blok apa. Tentu semua diperiksa oleh tim kita yang datang ke Siak untuk melakukan pemeriksaan," jelas Maizar.
Selain anggota jaga, kata dia, kepala pengamanan hingga Kepala Rutan Siak juga akan diperiksa.
Lima tahanan lain yang satu kamar dengan tiga terpidana mati tersebut dipindahkan ke blok lain yang lebih aman.
Pasca kejadian, Maizar memerintahkan agar pengamanan dan pengawasan di Rutan Siak diperketat.
Baca juga: 3 Terpidana Mati Sepekan Rusak Engsel Sedikit demi Sedikit, Kabur dari Rutan Siak
"Kita memperketat pengawasan, juga kontrol rutin di blok-blok hunian, periksa gembok-gembok, dan melakukan deteksi dini. Sehingga, tidak terjadi lagi hal-hal yang mengganggu keamanan dan ketertiban di Rutan," ujar Maizar.
Ia menambahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI dalam upaya pengejaran terhadap tahanan yang masih buron.
"Saat ini, Rutan Siak dibantu TNI dan Polri masih mengejar tahanan yang lari dengan menyisir hutan kecil, rawa-rawa, serta pelabuhan-pelabuhan di sekitar Kota Siak," sebut Maizar.
Sebelumnya, tiga tahanan kasus penyelundupan narkotika, yaitu Satria Adi Putra (30), Safrudis (32), dan Epi Saputra (34), kabur dari Rutan Siak.
Dua di antaranya, Satria dan Safrudis, sudah ditangkap kembali. Sementara satu tahanan lainnya, Epi Saputra, hingga kini masih buron.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang