Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLH Lirik Bangun Energi Listrik di TPSA Cilowong Serang, Butuh 1.000 Ton Sampah Per Hari

Kompas.com - 31/10/2025, 11:13 WIB
Rasyid Ridho,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) melirik Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong, Kota Serang, Banten, untuk dibangun Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL).

Rencana itu membuat Pemerintah Kota Serang, Banten, tengah menyiapkan seluruh persyaratan agar proyek PSEL terealisasi, termasuk pasokan sampah.

"Ketersediaan sampah minimal 1.000 sampai 1.500 ton per hari. Sebab, saat ini sampah yang terangkut di Kota Serang baru sekitar 419 ton," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang, Farach Richi, kepada Kompas.com melalui telepon, Jumat (31/10/2025).

Untuk memenuhi pasokan sampah tersebut, kata Farach, Pemkot Serang akan melakukan kerja sama pengelolaan sampah dengan Kota Cilegon dan Kabupaten Serang.

Baca juga: Warga Protes Lingkungan Bau dan Kotor, DPRD Serang Akan Hentikan Kerja Sama dengan TPSA Cilowong

"Ketersediaan sampah aspek yang harus dipenuhi, bisa aglomerasi, bisa diambil dari Kabupaten Serang dan Kota Cilegon," ujar dia.

Namun, Farach menegaskan bahwa sarana dan prasarana TPSA Cilowong sudah siap dijadikan proyek PSEL, seperti memiliki ketersediaan lahan minimal 5 hektar dan saat ini ada 17 hektar.

Selain itu, lokasi yang strategis berada di tengah dengan diapit dua daerah, yakni Cilegon dan Kabupaten Serang, menjadikan TPSA Cilowong sangat cocok untuk dibangun fasilitas PSEL.

Pada Rabu (28/10/2025), perwakilan dari KLH, Kemendagri, PLN, dan Danantara telah melakukan survei ke lokasi untuk melihat kondisi TPSA Cilowong.

Baca juga: Korban Selamat Longsor di TPSA Cilowong Serang: Saya Tergulung Timbunan Sampah

"Keputusan (PSEL) dua minggu lagi, secara otomatis kami akan mengirimkan surat ke Kementerian Lingkungan Hidup setelah kemarin survei," kata dia.

Farach mengharapkan, adanya pembangunan PSEL diharapkan mampu mengatasi persoalan pengelolaan sampah di Kota Serang.

PSEL dinilai mampu mereduksi volume sampah secara signifikan, mempercepat proses pengolahan, serta menghasilkan energi listrik ramah lingkungan.

"PSEL ini akan mengubah beban lingkungan menjadi sumber energi terbarukan yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia umumnya, khususnya Kota Serang," ujar dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Kilas Daerah
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Regional
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Regional
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Regional
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Regional
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Regional
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Regional
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Regional
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Regional
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Regional
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi 'Ulet' Berkelit Saat Diperiksa
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi "Ulet" Berkelit Saat Diperiksa
Regional
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Regional
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Regional
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Regional
Ketika Asmara Berujung Polisi Propam Bunuh dan Perkosa Dosen di Muaro Bungo Jambi
Ketika Asmara Berujung Polisi Propam Bunuh dan Perkosa Dosen di Muaro Bungo Jambi
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau