Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mondar-mandir di Wilayah Sengketa, Kapal Perang AS Diusir China

Kompas.com - 13/08/2025, 18:02 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNBC

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China pada Rabu (12/8/2025) menyatakan telah mengusir kapal perusak Amerika Serikat (AS) yang berlayar di dekat perairan Beting Scarborough, wilayah sengketa di Laut China Selatan.

Kementerian Pertahanan China menyebut, kapal perusak USS Higgins tersebut memasuki perairan teritorial China secara ilegal di lepas pantai Pulau Huangyan tanpa persetujuan Beijing, sebagaimana dilansir CNBC.

Pulau Huangyan adalah sebutan "Negeri Panda" untuk Beting Scarborough, kawasan yang menjadi sengketa maritim antara China dan Filipina.

Baca juga: Beijing Marah, India-Filipina Latihan Militer di Laut China Selatan

Menurut Beijing, langkah AS tersebut secara serius melanggar kedaulatan China.

"Aksi AS sangat merusak perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan serta melanggar hukum internasional dan norma dasar hubungan internasional," bunyi pernyataan tersebut.

USS Higgins merupakan bagian dari Armada Ketujuh Angkatan Laut AS yang bermarkas di Yokosuka, Jepang. 

Di sisi lain, juru bicara Armada Ketujuh Angkatan Laut AS Sarah Merrill membantah klaim Beijing.

Dia menyebut, USS Higgins tengah melakukan operasi kebebasan navigasi sesuai hukum internasional.

Baca juga: Kapal Perang India dan Filipina Patroli Bersama di Laut China Selatan

"Pernyataan China tentang misi ini salah. AS membela haknya untuk terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan, seperti yang dilakukan USS Higgins di sini," kata Merrill kepada CNBC.

Insiden ini terjadi di tengah hubungan tegang Washington dan Beijing, termasuk dalam bidang perdagangan. 

Pada Maret 2025, China sempat memperingatkan siap menghadapi perang dagang atau jenis perang lainnya dengan AS, sebelum ketegangan mereda.

Sehari sebelum insiden ini, sebuah kapal perang China dilaporkan menabrak kapal penjaga pantainya sendiri saat mengejar kapal patroli milik Filipina.

China mengeklaim hampir seluruh Laut China Selatan, klaim yang telah dibatalkan Pengadilan Arbitrase Internasional di Belanda pada 2016. 

Putusan itu menyatakan tidak ada dasar hukum maupun historis untuk klaim Beijing mengakui seluruh Laut China Selatan.

Baca juga: 3.200 Hektar Pangkalan Militer Beijing Semakin Kuat di Laut China Selatan

Sengketa China-Filipina

Dalam beberapa tahun terakhir, kapal China dan Filipina kerap terlibat insiden di kawasan tersebut. 

Manila menuduh pasukan China mengejar kapal-kapal Filipina dan mengarahkan laser ke pesawat patroli di dekat daerah yang disengketakan. 

Bentrokan ini melibatkan tabrakan kapal, penggunaan meriam air, dan menyebabkan luka pada pelaut Filipina.

Pada Mei 2024, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menegaskan, kematian warga negaranya akibat insiden dengan Penjaga Pantai China di Laut China Selatan akan menjadi garis merah dan sangat dekat dengan perang.

Baca juga: China Peringatkan Uni Eropa agar Tak Ikut Campur soal Laut China Selatan

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Global
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Global
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Global
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
Global
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Global
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Global
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Global
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Global
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Global
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Global
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Global
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki 'Influencer Tuhan'
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki "Influencer Tuhan"
Global
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau