JAKARTA, KOMPAS.com – Setelah beberapa hari lumpuh akibat kerusuhan pada Jumat (29/8/2025) hingga Sabtu (30/8/2025), Jakarta kini resmi memasuki fase pemulihan penuh.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan aktivitas masyarakat kembali normal mulai Rabu (3/9/2025), mencakup sektor perkantoran, pendidikan, hingga layanan transportasi umum.
Kondisi pemulihan ini disampaikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Usai kerusuhan, kini Jakarta perlahan sudah pulih, bangkit lagi, dan ekonomi kembali berdenyut.
Baca juga: Pramono: Kondisi Jakarta Sekarang Sudah Normal Kembali
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan kebijakan work from home (WFH) yang sempat diberlakukan sejak akhir pekan lalu kini dicabut.
ASN maupun pekerja swasta diminta kembali bekerja dari kantor.
“Karena kondisinya sudah menjadi normal tentunya saya sudah memberikan pesan kepada kepala dinas terkait untuk instruksinya itu dicabut. Maksimum hari ini,” ujar Pramono, Selasa (2/9/2025).
Ia menyebut situasi Jakarta sudah aman, ditandai dengan kembalinya aktivitas pemerintahan yang berlangsung tanpa hambatan, termasuk pelantikan aparatur sipil negara (ASN) dan kegiatan resmi di Balai Kota.
Baca juga: Situasi di Jakarta Kembali Normal, Pramono Cabut Aturan WFH
Dunia pendidikan yang sempat terdampak juga mulai pulih. Sebanyak 2.829 sekolah yang pada awal pekan ini melaksanakan pembelajaran daring, kini kembali membuka tatap muka.
“Kalau melihat perkembangan yang ada di Jakarta, kalau memang kemudian sudah bisa normal, ya tentunya akan kembali ke sekolah,” kata Pramono.
Keputusan ini diambil setelah aparat keamanan menjamin kondisi Jakarta terkendali.
Meski begitu, Dinas Pendidikan DKI tetap menyiagakan skema pembelajaran daring sebagai opsi cadangan jika situasi sewaktu-waktu berubah.
Baca juga: Penyesuaian Sejumlah Rute Transjakarta Hari Ini Selama Perbaikan Halte
Moda transportasi publik, yang menjadi urat nadi mobilitas warga Jakarta, menjadi fokus utama pemulihan.
Seluruh rute kembali beroperasi sejak Senin (1/9/2025). Meski begitu, 22 halte rusak, tujuh di antaranya terbakar.
PT Transportasi Jakarta menargetkan seluruh halte rampung diperbaiki paling lambat 9 September 2025. Selama perbaikan, layanan Transjakarta digratiskan.