Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyumbang Deflasi Agustus 2025: Tomat, Cabai Rawit, Tiket Pesawat

Kompas.com - 02/09/2025, 15:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan deflasi 0,08 persen secara bulanan (month to month/mtm) pada Agustus 2025.

Secara tahunan, terjadi inflasi sebesar 2,31 persen, dan secara tahun kalender terjadi inflasi sebesar 1,60 persen.

Menurut Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/9/2025), jika merunut data historis, terjadi deflasi setiap bulan Agustus dalam empat tahun terakhir.

Baca juga: Deflasi Agustus 2025 0,08 Persen, Disumbang Harga Tomat hingga Tarif Angkutan Udara

Ilustrasi deflasi. SHUTTERSTOCK/HADAYEVA SVIATLANA Ilustrasi deflasi.

Komoditas penyumbang deflasi Agustus 2025

Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman dan tembakau yang mengalami deflasi sebesar 0,29 persen, dengan andil deflasi sebesar 0,08 persen.

Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi 0,18 persen, dengan andil inflasi 0,01 persen.

”Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran mengalami inflasi sebesar 0,10 persen, dengan andil inflasi 0,01 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki mengalami deflasi 0,10 persen, dan memiliki andil deflasi 0,01 persen,” tuturnya.

Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah tomat (0,10 persen), cabai rawit (0,07 persen), tarif angkutan udara (0,03 persen), dan bensin (0,02 persen).

Baca juga: Deflasi Agustus Jadi Sinyal Ketahanan Ekonomi Indonesia

Selain itu, terdapat pula komoditas yang masih memberikan andil inflasi yaitu bawang merah (0,05 persen), dan beras (0,03 persen).

Andil inflasi beras disebabkan oleh terjadinya inflasi beras sebesar 0,73 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi Juli 2025 yang mencapai 1,35 persen.

Berdasarkan komponen, deflasi bulan Agustus 2025 utamanya didorong deflasi komponen harga bergejolak (volatile food) dengan andil deflasi sebesar 0,10 persen.

Halaman:


Terkini Lainnya
BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen, Cek Syarat dan Posisinya
BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen, Cek Syarat dan Posisinya
Karier
Wujudkan Swasembada Pangan, Harfia Gelar Temu Tani dan Pelatihan Traktor HTR-855 di Palangkaraya
Wujudkan Swasembada Pangan, Harfia Gelar Temu Tani dan Pelatihan Traktor HTR-855 di Palangkaraya
Ekbis
Gandeng Naoyoshi, Lovina Beach Brewery (STRK) Bakal Masuk ke Pasar Jepang
Gandeng Naoyoshi, Lovina Beach Brewery (STRK) Bakal Masuk ke Pasar Jepang
Ekbis
70 Persen Alkes Masih Impor, Indonesia Genjot Produksi Dalam Negeri
70 Persen Alkes Masih Impor, Indonesia Genjot Produksi Dalam Negeri
Ekbis
Wamendag Sebut Implementasi Perjanjian IC-CEPA Bikin Nilai Perdagangan dengan Cille Naik
Wamendag Sebut Implementasi Perjanjian IC-CEPA Bikin Nilai Perdagangan dengan Cille Naik
Ekbis
Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bongkar Strategi Genjot Pendapatan
Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bongkar Strategi Genjot Pendapatan
Industri
RI Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi: Bisa Dipakai Bayi, Harga Mulai Rp 300 Juta
RI Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi: Bisa Dipakai Bayi, Harga Mulai Rp 300 Juta
Industri
Ekspor China ke AS Anjlok 33 Persen, Pertumbuhan Perdagangan Melambat
Ekspor China ke AS Anjlok 33 Persen, Pertumbuhan Perdagangan Melambat
Ekbis
Jangan Tertipu! OJK Tegaskan Pemutihan Pinjaman Online Hoaks
Jangan Tertipu! OJK Tegaskan Pemutihan Pinjaman Online Hoaks
Ekbis
Tekan Impor, RI Kini Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi Sendiri
Tekan Impor, RI Kini Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi Sendiri
Industri
Ternyata Ini 6 Penyebab Gen Z dan Milenial Sulit Menabung Menurut Pakar
Ternyata Ini 6 Penyebab Gen Z dan Milenial Sulit Menabung Menurut Pakar
Keuangan
Kata KCI Soal KRL Sempat Tertahan di Stasiun Jatinegara dan Manggarai pada Minggu Malam
Kata KCI Soal KRL Sempat Tertahan di Stasiun Jatinegara dan Manggarai pada Minggu Malam
Ekbis
Prediksi Harga iPhone 17 Pro Max, Air, dan Seri Lainnya
Prediksi Harga iPhone 17 Pro Max, Air, dan Seri Lainnya
Belanja
Mengoreksi Budidaya, Menopang Ekstensifikasi, Mengejar Swasembada Gula
Mengoreksi Budidaya, Menopang Ekstensifikasi, Mengejar Swasembada Gula
Ekbis
Pertumbuhan Ekonomi Jepang 2,2 Persen, tapi Ekspor Turun
Pertumbuhan Ekonomi Jepang 2,2 Persen, tapi Ekspor Turun
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau