Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tensi Perang Dagang AS–China Kian Memanas, Pasar Asia Terkoreksi Tajam

Kompas.com - 15/10/2025, 05:16 WIB
Debrinata Rizky,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali meningkat dan menjadi momok baru bagi pasar keuangan global.

Kondisi ini membuat investor semakin berhati-hati, sedangkan bursa saham Asia terpantau melemah pada perdagangan Selasa (14/10/2025).

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menilai bahwa tensi kedua negara besar tersebut kini kembali berlanjut dan membuat pelaku pasar semakin waspada terhadap dampak ekonomi global.

“Sejauh ini memang tensi perang antara Amerika dan Tiongkok kembali berlanjut yang membuat pelaku pasar dan investor khawatir. Kalau dulu Tiongkok cenderung rendah hati, kali ini mereka tidak gentar bahkan melakukan serangan balik,” ujarnya.

Baca juga: IHSG Anjlok Hampir 3 Persen, Investor Lari ke Emas dan Perak

Menurut Nico, langkah balasan China tersebut memperburuk kekhawatiran investor bahwa ketegangan yang terjadi saat ini dapat menghambat pemulihan ekonomi global.

Salah satu langkah terbaru Beijing adalah pembatasan terhadap lima unit milik Hanwha Ocean asal AS, sebagai respons atas investigasi Washington terhadap sektor maritim, logistik, dan galangan kapal China.

Selain itu, kedua negara juga mulai menerapkan biaya pelabuhan tambahan bagi perusahaan pelayaran laut, meski Beijing masih memberikan pengecualian bagi kapal yang dibangun di dalam negeri.

“Situasi ini jelas menambah ketidakpastian dan membuat prospek ekonomi kuartal keempat menjadi tanda tanya besar di tengah perang tarif yang kembali mencuat,” jelasnya.

Baca juga: IHSG Ditutup Anjlok Hampir 2 Persen, Rupiah Menguat

Dampak ketegangan dagang ini juga langsung terasa di pasar saham Asia. Indeks Nikkei tercatat anjlok 2,58 persen, sedangkan sejumlah indeks utama di kawasan Asia turut terkoreksi serempak mengikuti pelemahan bursa global.

Nico menilai, saat ini pasar masih menunggu langkah lanjutan dari kedua negara, terutama apakah akan ada sinyal meredanya tensi perang dagang tersebut.

“Jika ketegangan mulai mereda, tentu hal itu akan menjadi katalis positif bagi pasar dan membantu mengembalikan kepercayaan investor,” ujarnya.

Baca juga: Perang Dagang AS-China Memanas, IHSG Tertekan tapi Saham Komoditas Berkilau

IHSG anjlok

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok tajam pada perdagangan sesi kedua hari ini, Selasa (14/10/2025). IHSG tercatat turun 2,97 persen atau 238,46 poin ke level 7.982,76.

Sedangkan pada penutupan IHSG hari masih terjungkir di zona merah menjadi 160.67 poin (1,95 persen) ke level 8.066,52.

Padahal, IHSG hari ini dibuka ke zona hijau sejak awal sesi dan parkir di level 8.276-an pada sesi pertama.

Data perdagangan pada penutupan sore ini menunjukkan, sebanyak 138 saham melaju di zona hijau dan 583 saham berada di zona merah.

Sementara itu, sebanyak 84 saham lainnya stagnan. Jumlah transaksi sore ini mencapai Rp 31,96 triliun dengan volume 48.24 miliar saham.

Baca juga: Trump Mau Naikkan Tarif 100 Persen, China Balas Gencet Kapal AS di Pelabuhan

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau