Tujuannya jelas, mencari harga yang lebih murah untuk barang yang sama.
Baca juga: Pengusaha Ritel: Rojali Itu Enggak Apa-apa, yang Penting Warga Datang Dulu ke Mal
Hasil survei menunjukkan, sebanyak 94,5 persen responden membandingkan harga di toko daring dan luring, terutama untuk fashion dan kosmetik.
Kebiasaan membandingkan harga yang semakin masif ini mendorong pergeseran transaksi dari pasar tradisional ke e-commerce.
"Tekanan dompet ini menjadi faktor utama, karena sejauh ini masyarakat ingin lebih murah jadi pasti membandingkan," kata Ashma.
Survei ini dilakukan pada 14 sampai 19 Oktober 2025 dengan melibatkan 932 responden dari berbagai daerah di Indonesia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang