Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPKN Pastikan Aqua Tak Langgar Hak Konsumen, Sumber Air Sesuai Ketentuan

Kompas.com - 29/10/2025, 20:56 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

Jawaban ini membuat Dedi heran karena ia mengira sumber air Aqua berasal dari mata air atau air permukaan. Ia pun khawatir jika pengeboran air bawah tanah dapat memicu dampak lingkungan seperti pergeseran tanah atau longsor.

Baca juga: Viral Sumber Air AQUA, Ini Penjelasan MUI soal Komersialisasi Air Menurut Islam

Penjelasan Danone soal Sumber Air Aqua

Dikutip dari laman AQUA, Danone meluruskan informasi yang beredar. Perusahaan menegaskan bahwa sumber air Aqua bukan berasal dari sumur bor biasa, melainkan dari akuifer tertekan di kedalaman 60–140 meter.

Air di akuifer tertekan terlindungi oleh lapisan bebatuan yang kedap air sehingga bebas dari kontaminasi aktivitas manusia dan aman dikonsumsi.

“Aqua menggunakan air dari akuifer dalam yang merupakan bagian dari sistem hidrogeologi pegunungan,” tulis Aqua dalam pernyataannya.

Sumber air tersebut telah melalui proses seleksi dan kajian ilmiah oleh para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Beberapa titik sumber bahkan bersifat self-flowing atau mengalir alami.

Danone menyebut Aqua memiliki 19 sumber air pegunungan yang tersebar di seluruh Indonesia. Pemilihan lokasi dilakukan melalui proses seleksi ketat mencakup:

  • 9 kriteria ilmiah,
  • 5 tahapan evaluasi, dan
  • minimal 1 tahun penelitian.

Proses seleksi ini melibatkan tim ahli dari berbagai disiplin ilmu seperti geologi, hidrogeologi, geofisika, dan mikrobiologi.

Baca juga: AQUA Bagi Hadiah Miliaran Tanpa Undian, Ada Apartemen Rp 1,5 Miliar

Proses Produksi Aqua Sesuai Standar

Selain sumber air yang terjaga, proses produksi Aqua dilakukan dengan sistem otomatis tanpa sentuhan tangan manusia. Proses ini mencakup sebagai berikut:

  • Pengaliran air melalui pipa stainless food-grade dengan kekedapan optimal
  • Pengolahan dengan mesin berteknologi tinggi
  • Pengujian lebih dari 400 parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi
  • Pemenuhan standar keamanan pangan dari BPOM dan SNI.

Produksi Tidak Ganggu Masyarakat dan Lingkungan

Danone juga memastikan bahwa pengambilan air tidak mengganggu ketersediaan air masyarakat.

“Air yang digunakan Aqua berasal dari lapisan dalam yang tidak bersinggungan dengan air permukaan yang digunakan masyarakat,” jelas Aqua.

Kegiatan produksi dilakukan sesuai izin pemerintah dan diawasi secara berkala oleh pemerintah daerah serta pusat melalui Badan Geologi Kementerian ESDM.

Aqua memiliki Kebijakan Perlindungan Air Tanah Dalam (Ground Water Resources Policy) untuk menjaga kemurnian dan kualitas sumber air, kelestarian lingkungan, serta berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di wilayah operasionalnya.

Kebijakan itu juga menekankan perlindungan adat dan cagar budaya di sekitar sumber air.

Baca juga: Siapa Pemilik Aqua yang Menguasai Pasar Air Kemasan di Indonesia?

Aktivitas Produksi Tidak Sebabkan Pergeseran Tanah

Lebih lanjut, Danone memastikan bahwa aktivitas produksi Aqua tidak menyebabkan pergeseran tanah.

Berdasarkan kajian bersama UGM, pengambilan air dilakukan secara hati-hati dan tidak menimbulkan longsor. Namun, faktor seperti perubahan tata guna lahan dan deforestasi tetap perlu diwaspadai.

Aqua aktif melakukan konservasi dan pemantauan lingkungan secara berkala. Upaya ini melibatkan masyarakat serta pemangku kepentingan setempat untuk menjaga kualitas dan kuantitas sumber air secara berkelanjutan dari hulu hingga hilir.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau