Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih Mitratel (MTEL) Rp 1,54 T hingga Kuartal III 2025, Ditopang Bisnis Menara dan Fiber

Kompas.com - 29/10/2025, 20:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel melaporkan laba bersih sebesar Rp 1,54 triliun hingga kuartal III 2025.

Laba bersih MTEL ditopang efisiensi operasional serta optimalisasi portofolio bisnis menara dan fiber.

Pendapatan Mitratel tercatat sebesar Rp 6,88 triliun, atau tumbuh 0,9 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) setelah dinormalisasi.

Baca juga: Sambut Era 5G, Mitratel (MTEL) Fokus Perluas Infrastruktur dan Energi Terbarukan

Site menara telekomunikasi atau BTS Mitratel di Bukit Tengah, Klungkung, Bali yang gunakan power hybrid dengan penambahan solar panel. KOMPAS.com/APRILLIA IKA Site menara telekomunikasi atau BTS Mitratel di Bukit Tengah, Klungkung, Bali yang gunakan power hybrid dengan penambahan solar panel.

Dari sisi profitabilitas, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) naik 1,8 persen (YoY) menjadi Rp 5,77 triliun, dengan margin EBITDA mencapai 83,8 persen.

Biaya operasional (cost of expense/COE) juga berhasil ditekan 3,4 persen YoY menjadi Rp 1,11 triliun.

Upaya efisiensi ini turut memperkuat margin laba bersih (net income margin/NIM) yang mencapai 22,4 persen.

Normalisasi pendapatan dilakukan karena akuisisi UMT pada Desember 2024 yang secara akuntansi dibukukan sejak awal Januari 2024.

Baca juga: RUPLSB Mitratel (MTEL) Setujui Buyback Saham Rp 1 Triliun dan Angkat Komisaris Baru

Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, mengatakan capaian tersebut mencerminkan ketahanan dan adaptabilitas perusahaan di tengah dinamika industri telekomunikasi.

“Pencapaian ini menunjukkan komitmen Mitratel untuk terus tumbuh secara berkelanjutan melalui efisiensi operasional, ekspansi infrastruktur digital, dan peningkatan nilai tambah bagi pelanggan. Kami berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan pendapatan serta memperkuat profitabilitas dan daya saing di seluruh lini bisnis,” ujar Theodorus dalam keterangan tertulis, Rabu (29/10/2025).

Kontribusi terbesar pendapatan Mitratel masih berasal dari bisnis menara kepemilikan sendiri (tower owned) yang menyumbang 82,7 persen dari total pendapatan atau sekitar Rp 5,69 triliun, naik 0,4 persen (YoY).

Halaman:


Terkini Lainnya
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau