KUKAR, KOMPAS.com – Seorang pemuda bernama Joko Satriyo (20) dilaporkan hilang di Dusun Pendemaran, Desa Tuana, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada Selasa (12/8/2025).
Joko, yang berdomisili di Desa Sembung, Kecamatan Sukorame, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, terakhir kali terlihat pada Senin malam (10/8/2025).
Berdasarkan keterangan saksi, Junarti (48), korban sempat pulang dari libur ke mess dan menuju Desa Tuana pada sore hari, kemudian kembali ke mess seusai salat Magrib.
Namun, sejak saat itu keberadaan Joko tidak diketahui. Warga sempat melakukan pencarian pada malam hari, namun tidak membuahkan hasil.
Keesokan paginya, warga menemukan topi milik korban di tepi Sungai Mahakam, memunculkan dugaan bahwa korban mungkin tenggelam.
“Dari informasi yang kami terima, korban tidak bisa berenang,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kutai Kartanegara, Fida Hurisani.
Baca juga: Setelah Batalkan Kenaikan PBB 250 Persen, Bupati Pati Sudewo Cabut Keputusan Kontroversial Lain
Sebelum dinyatakan hilang, lanjut Fida, korban sempat terlihat oleh rekannya keluar rumah sambil membawa charger telepon genggam.
Setelah tidak kembali, rekan-rekannya mencoba mencari di sekitar rumah, namun tidak menemukan tanda-tanda keberadaannya.
Hingga siang harinya, charger yang dibawa korban ditemukan di rumah.
Menerima laporan pada pukul 19.14 Wita, Tim Damkar Pos Kota Bangun diberangkatkan ke lokasi pada pukul 08.00 Wita dan tiba sekitar pukul 10.00 Wita.
Empat personel diturunkan, yakni Abdi Ratama, Abdullah, M. Nuafal Herizon, dan M. Andi Saparudin.
Peralatan pencarian yang digunakan meliputi satu unit mobil APV, satu perahu karet (rubber boat), dan mesin speedboat. Tim melakukan penyisiran perairan sejauh sekitar 30 kilometer hingga Desa Teluk Muda.
Meski sudah dilakukan pencarian intensif, hingga Selasa sore korban belum ditemukan.
Tim akhirnya kembali ke lokasi awal untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian Kecamatan Kenohan dan warga setempat guna menentukan langkah pencarian lanjutan.
“Kami terus berupaya semaksimal mungkin bersama warga dan aparat setempat. Situasi dan perkembangan akan kami laporkan lebih lanjut,” ujar Fida.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini