MEDAN, KOMPAS.com - Sebuah video viral menyebut siswa SD diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG).
Badan Gizi Nasional (BGN) Regional Sumatera Utara (Sumut) membantah hal tersebut. Peristiwa ini disebut karena dipicu durian.
Peristiwa ini, terjadi di SD Onozitoli Sawo, Kecamatan Sawo, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, pada Jumat (31/10/2025).
Video itu diunggah oleh salah satu akun Facebook. Dalam akun itu, ada beberapa video yang diunggah, salah satunya menampilkan kepanikan siswa yang menangis dan para guru yang menggendong siswa yang diduga keracunan ke mobil ambulans untuk dibawa ke puskesmas.
Baca juga: Guru di Lembang Turut Keracunan MBG, Dedi Mulyadi: SPPG-nya Sudah Diberhentikan
Selain itu, dalam video lainnya, juga tampak sejumlah siswa dirawat di Puskesmas Sawo, dan sebagian tangan para siswa tampak diinfus.
Kepala BGN Regional Sumut, Agung Kurniawan, membenarkan adanya dugaan keracunan yang dialami para siswa tersebut.
"Ada kejadian itu," ujar Agung saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Minggu (2/11/2025).
Namun, Agung membantah kalau penyebabnya dikarenakan MBG.
Baca juga: 6 Siswa SD di Surabaya Keracunan Susu Kemasan Harga Promosi, Eri Cahyadi Cari Penyebabnya
Agung Kurniawan menjelaskan, peristiwa itu diawali dari salah seorang siswa yang memakan durian sebelum berangkat sekolah.
Setelah itu, siswa tersebut makan semangka dan minum susu. Sehingga terjadilah reaksi muntah. Siswa itu kemudian dirujuk ke puskesmas terdekat.
"Jadi itu bukan keracunan (MBG), jadi ada siswa di Nias Utara yang sarapan paginya makan durian, kemudian dia makan semangka dan minum susu (MBG), jadi terjadi reaksi (muntah), sehingga (siswa itu) dirujuk ke puskesmas terdekat," ungkapnya.
Ia mengatakan, karena melihat ada siswa yang muntah, siswa lain tiba-tiba juga ikut muntah. Agung menyebutkan, totalnya ada 15 orang. Mereka juga dirujuk ke puskesmas.
Baca juga: Dugaan Keracunan MBG di Gunungkidul Hampir 700 Orang, Ini yang Disoroti Sultan HB X…
"(Jadi) bukan puluhan siswa (yang diduga keracunan), ada 15 orang yang dirujuk ke puskesmas dan jam 14.00 sudah pulang. Jadi karena melihat kawannya muntah, satu kelas muntah juga," jelasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang