KOMPAS.com - Matcha adalah jenis teh hijau yang terbuat dari daun tanaman Camellia sinensis yang dikeringkan dan digiling menjadi bubuk halus.
Berasal dari tradisi upacara minum teh di Jepang, matcha kini semakin populer di seluruh dunia, tidak hanya sebagai minuman tetapi juga sebagai bahan masakan.
Meskipun berasal dari tanaman yang sama, matcha memiliki proses penanaman dan pengolahan yang berbeda dengan teh hijau biasa.
Selama masa pertumbuhannya, tanaman matcha ditutup dengan anyaman bambu untuk mengurangi paparan sinar matahari. Teknik ini meningkatkan kadar klorofil dalam daun, menghasilkan warna hijau terang khas matcha.
Baca juga: Matcha, Teh Kuno Jepang yang Jadi Cara Tersehat Menikmati Kafein
Hanya bagian daun termuda dan tersegar yang dipilih, lalu dikukus untuk mempertahankan warna dan nutrisinya.
Setelah dikeringkan menggunakan mesin khusus bernama tencha-ro, daun dipisahkan dari batang dan uratnya, kemudian digiling hingga menjadi bubuk halus.
Karena itu, saat kita menikmati secangkir matcha, kita sebenarnya mengonsumsi seluruh daun, bukan sekadar seduhan seperti pada teh hijau biasa.
View this post on Instagram
Perlu diperhatikan bahwa tidak semua bubuk berwarna hijau yang dijual sebagai "matcha" adalah matcha asli.
Beberapa hanyalah teh hijau bubuk biasa yang digunakan untuk menambahkan warna dan rasa rumput khas matcha pada makanan seperti kue, pancake, dan minuman.
Untuk membuat teh matcha tradisional, saring 1–2 sendok teh bubuk matcha ke dalam mangkuk teh, tambahkan air panas (bukan air mendidih).
Baca juga: Cara Membuat Matcha Latte ala Coffee Shop
Lalu, kocok cepat dengan gerakan zig-zag menggunakan pengocok bambu (chasen) hingga berbusa. Setelah itu, teh siap dinikmati.
Ketika membeli matcha, pilihlah bubuk yang berwarna hijau cerah, bertekstur sangat halus seperti sutra, dan dikemas dengan baik untuk melindunginya dari cahaya dan udara.
Harga matcha yang berkualitas memang cenderung lebih mahal dibandingkan teh hijau biasa, karena proses penanaman dan produksinya yang khusus.
Matcha asli memiliki aroma segar dengan sentuhan rumput dan sedikit rasa manis. Sebaliknya, matcha yang digunakan dalam produk makanan umumnya bukan kualitas premium dan mungkin tidak memberikan manfaat kesehatan seperti matcha asli.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini