Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Sambal Matah, Lahir Dari Variasi Sambal Sederhana di Bali

Kompas.com - 30/08/2025, 10:31 WIB
Krisda Tiofani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Kenikmatan sambal matah sukses memanjakan lidah banyak orang Indonesia hingga mancanegara.

Daya tarik sambal matah datang dari penggunaan bahan mentah dan proses sederhana, menghasilkan cita rasa segar dari sajian sambal khas Bali ini.

Menurut seniman sekaligus penjaga resep tradisional Bali, I Gusti Nyoman Darta, sambal matah memang lahir dari variasi sambal khas Bali yang sederhana.

"Dulu, kalau tidak sempat menggoreng, banyak (orang Bali) yang mencacah bawang dan cabai, lalu dikasih minyak juga garam. Langsung dimakan," ujar Darta saat menjelaskan sejarah sambal matah.

Baca juga: Cara dan Tips Membuat Sambal Matah

Ia mengatakan, kemunculan sambal mentah sederhana ini bermula dari petani. Selagi mengurusi ladangnya, petani juga harus mengisi perut demi mendapat kekuatan fisik untuk bertani.

"Awalnya ada sambal cokot. Dia (petani) datang dari sawang, mau makan, lalu mengambil cabai dan garam yang dikasih minyak," sambung dia saat ditemui wartawan di sela acara Bali Royal Chili Festival 2025 di Taman Safari Bali, Kamis (28/8/2025).

Dari sana, variasi sambal khas Bali bermunculan. Termasuk sambal matah yang kini telah dikenal luas oleh masyakarat hingga turis asing di Bali. 

Baca juga: Resep Sambal Matah, Gurih dan Sedap Pakai Terasi Bakar

Kemunculan sambal ini selaras dengan kebiasaan orang Bali. Darta mengatakan, layaknya masyarakat di daerah lain, sambal termasuk komponen wajib ada di atas meja makan orang Bali.

"Sambal itu bagaikan kita sebagai manusia. Kalau kita mandi tanpa sabun seolah-olah tidak merasa bersih. Nah, kalau kita makan dengan nasi tanpa sambal, rasanya tidak seperti makan," ungkap dia.

Ilustrasi sambal matah.Dok. Sajian Sedap Ilustrasi sambal matah.

Darta bahkan menghubungkan penggunaan kondimen sambal di Bali dengan manfaat kesehatan.

Meski diberkahi protein hewani dan nabati, juga sayur mayur, sambal tetap memegang peranan pening bagi kesehatan tubuh manusia.

"Seperti bawang, cabai, kencur, bawang putih, dan kunyit, itu semua adalah obat sebenarnya. Bukan untuk cita rasa saja, tetapi kesehatan, terutama peredaran darah," ujar Darta.

Baca juga: Resep Lawar Bali, Makanan Khas Galungan dari Sayur

Saat ini, masyarakat Bali mengenal berbagai jenis sambal berdasarkan teknik memasaknya.

Ada sambal mentah yang tidak membutuhkan proses memasak apa pun, sambal goreng, hingga sambal kukus.

Dari metode ini, muncul banyak macam sambal tradisional bali yang diolah oleh keluarga kerajaan di puri Bali.

Setiap puri memiliki kekhasan cita rasa sambal berbeda. Tergantung selera para raja dan keluarga yang membuatnya.

"Rasanya ada yang manis, ada yang pahit. Kalau istilahnya, semua bahan sambal Bali itu hampir sama. sambal matah ya sambal matah, tetapi cita rasa di setiap puri berbeda," pungkas dia.

Baca juga: Ayam Betutu, Hidangan Khas Bali yang Pedasnya Mantap

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau