Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

124.000 WNA Ikut JKN, BPJS Kesehatan: Iuran yang Terkumpul Lebih Besar dari Biaya Keluar Layanan

Kompas.com - 17/09/2025, 09:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - BPJS Kesehatan mencatat sebanyak 124.000 warga negara asing (WNA) terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, dalam kegiatan Media Workshop bertema “Layanan Kesehatan Jiwa Hak Seluruh Peserta” yang digelar di Surakarta, Selasa (16/9/2025).

"Jadi memang di Indonesia ini lebih dari 124.000 orang asing yang menjadi peserta BPJS Kesehatan aktif dan di Bali kurang lebih 15.000 WNA," kata Ghufron.

“Yang menarik, iuran yang terkumpul dari peserta WNA ini justru lebih besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan untuk layanan kesehatan mereka,” tambahnya.

Baca juga: WNA Jadi Peserta JKN, Apakah Iuran dan Layanan Kesehatannya Sama dengan WNI?


Besaran iuran BPJS Kesehatan WNA dan WNI sama

Ghufron menjelaskan, kepesertaan WNA dalam BPJS Kesehatan merupakan kewajiban. Hal ini sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.

Pasal 14 UU tersebut menyatakan, setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia, wajib menjadi peserta program jaminan sosial.

Namun, Ghufron menegaskan bahwa kewajiban ini hanya berlaku bagi pekerja sektor formal, bukan wisatawan maupun pekerja di sektor informal.

"Dalam hal ini yang dimaksud bukan wisatawan, tapi pekerja di sektor formal dan bukan informal," jelasnya.

Ghufron juga menyampaikan bahwa besaran iuran bagi WNA sama dengan WNI.

Untuk peserta Pekerja Penerima Upah (PPU), iuran ditetapkan sebesar 5 persen dari gaji atau upah bulanan.

Rinciannya yaitu 4 persen ditanggung pemberi kerja (perusahaan/instansi pemerintah) dan 1 persen ditanggung karyawan.

“Skema PPU itu 1 persen dibayar oleh pekerja yang bersangkutan, sementara 4 persen sisanya ditanggung oleh pemberi kerja,” kata Ghufron.

Baca juga: 15.000 WNA Terdaftar BPJS Kesehatan di Indonesia, Kok Bisa?

Pemanfaat JKN WNA lebih kecil dibanding iuran yang masuk

Ghufron mengungkapkan, WNA peserta JKN berasal dari berbagai negara, di antaranya China, Inggris, Rusia, Australia, dan lainnya.

Mereka tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Jakarta, Yogyakarta, Batam, hingga Morowali.

"Latar belakang profesi WNA juga beragam, ada dari sektor perhotelan, pertambangan, macam-macam," kata Ghufron.

Kendati demikian, Ghufron mengatakan bahwa pemanfaatan layanan BPJS Kesehatan oleh WNA masih sangat kecil, dibandingkan dengan iuran yang masuk.

Sebagai contoh, di Bali ada sekitar 15.000 peserta BPJS Kesehatan aktif. Namun, klaim pelayanan kesehatan yang dibayarkan tidak sampai Rp 1 miliar per bulan.

Meskipun WNA yang bekerja di sektor formal wajib terdaftar sebagai peserta JKN, Ghufron menegaskan bahwa BPJS Kesehatan tidak menetapkan target jumlah peserta WNA.

Menurutnya, BPJS Kesehatan hanya bekerja sesuai tugasnya yang telah diatur dalam Undang-Undang terkait.

"BPJS Kesehatan tidak menargetkan jumlah peserta WNA, tapi kita ingin melindungi setiap warga Indonesia dan warga asing yang minimal bekerja enam bulan secara formal," jelasnya.

Baca juga: BPJS Kesehatan: 15.000 WNA di Bali Jadi Peserta JKN

Syarat daftar BPJS Kesehatan untuk WNA

Berikut adalah beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi oleh WNA untuk dapat terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan:

  • Memiliki paspor yang masih berlaku
  • Memiliki surat izin kerja yang diterbitkan instansi berwenang
  • Memiliki izin tinggal resmi, berupa KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas) atau KITAP (Kartu Izin Tinggal Tetap).

Pendaftaran bisa dilakukan dengan cara datang ke kantor cabang BPJS Kesehatan atau melalui online menggunakan aplikasi JKN Mobile.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
Tren
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Tren
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Tren
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau