Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpidana Mati Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Siak, Satu Masih Diburu TNI-Polri

Kompas.com - 20/10/2025, 14:22 WIB
Idon Tanjung,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com – Aparat gabungan masih memburu satu dari tiga terpidana mati kasus narkotika yang kabur dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Siak Sri Indrapura, Riau.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Riau, Maizar, mengatakan pengejaran terhadap tahanan dilakukan oleh tim gabungan.

“Kami kolaborasi dengan TNI-Polri untuk mengejar tahanan Rutan Siak yang kabur,” kata Maizar saat diwawancarai Kompas.com di Pekanbaru, Senin (20/10/2025).

Tahanan yang masih diburu bernama Epi Saputra (34), terpidana mati kasus narkotika. Dua tahanan lainnya, Adi Putra (30) dan Safrudis (32), telah berhasil ditangkap kembali.

Baca juga: Terpidana Mati Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Siak, Lubangi Tembok Selama Sepekan

“Ketiga tahanan tersebut terlibat kasus penyelundupan narkoba dan sudah divonis hukuman mati, namun masih dalam proses banding,” ujar Maizar.

Ia menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan aparat pemerintah daerah hingga tingkat RT dan RW di sekitar tempat tinggal pelaku.

“Nama dan foto pelaku juga sudah disebar. Bila ada yang melihat, segera laporkan ke pihak berwajib,” kata Maizar.

Sebelumnya diberitakan, tiga terpidana mati kasus narkotika kabur dari Rutan Siak pada Minggu (19/10/2025) sekitar pukul 01.50 WIB.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Anom Karibianto mengatakan dua pelaku sudah diamankan kembali, sementara satu orang masih dalam pengejaran.

“Dua pelaku sudah ditangkap, sementara satu pelaku lagi masih diburu tim Polres Siak dan pihak rutan,” ujar Anom saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp, Senin (20/10/2025).

Baca juga: 3 Terpidana Mati Sepekan Rusak Engsel Sedikit demi Sedikit, Kabur dari Rutan Siak

2 Terpidana Mati Ditangkap

Dua terpidana mati yang ditangkap kembali yakni Satria Adi Putra (30) warga Kepulauan Meranti dan Safrudis (32) warga Dumai.

Sementara Epi Saputra (34), warga Kabupaten Kepulauan Meranti, masih kabur.

Mereka diketahui kabur setelah petugas Rutan mendengar suara mencurigakan di atap seng. Dari rekaman CCTV, terlihat seorang napi melompat dari atap rutan.

Petugas bergerak cepat dan berhasil menangkap dua dari tiga napi yang kabur.

Pelarian Terencana

Dari hasil pemeriksaan, ketiganya telah merencanakan pelarian itu dengan merusak engsel pintu sel menggunakan patahan gerinda yang ditemukan di atas ventilasi kamar.

“Mereka merusak engsel pintu sedikit demi sedikit selama sepekan. Di dalam sel tersebut ada delapan napi, namun hanya tiga yang melarikan diri,” kata Anom.

Menurut Anom, pengejaran terhadap satu pelaku masih berlangsung dan melibatkan Satreskrim Polres Siak serta Polsek Siak.

“Upaya pengejaran masih berlangsung. Perkembangan akan kami sampaikan segera,” ujar Anom.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Kilas Daerah
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Regional
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Regional
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Regional
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Regional
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Regional
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Regional
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Regional
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Regional
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Regional
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi 'Ulet' Berkelit Saat Diperiksa
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi "Ulet" Berkelit Saat Diperiksa
Regional
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Regional
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Regional
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Regional
Ketika Asmara Berujung Polisi Propam Bunuh dan Perkosa Dosen di Muaro Bungo Jambi
Ketika Asmara Berujung Polisi Propam Bunuh dan Perkosa Dosen di Muaro Bungo Jambi
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau