Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pompa Tenaga Surya Bikin Petani Kebumen Hemat Rp 2 Juta per Musim Tanam

Kompas.com - 31/10/2025, 11:26 WIB
Bayu Apriliano,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

KEBUMEN, KOMPAS.com — Para petani di Desa Banjurpasar, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, kini bisa tersenyum lega.

Pasalnya, biaya pengairan sawah yang dulu mencapai jutaan rupiah setiap musim kini nyaris tak ada lagi berkat hadirnya teknologi Pompa Air Tenaga Surya (PATS).

Dengan memanfaatkan energi matahari sebagai sumber utama, para petani tak perlu lagi membeli bahan bakar minyak (BBM) untuk menyalakan mesin pompa air.

Penghematan pun mencapai Rp 2 juta setiap musim tanam, terutama saat musim tanam ketiga dalam program Intensifikasi Pertanian (IP 300).

“Dulu kami bisa habis sekitar Rp 2 juta hanya untuk solar agar air bisa sampai ke sawah. Sekarang, biaya itu nol karena sudah pakai tenaga surya,” ujar Imam Ariwibowo, petani anggota Kelompok Tani Margo Rahayu, Jumat (30/10/2025).

Baca juga: Atasi Kekeringan, Petani Purworejo Manfaatkan Pompa Air Tenaga Surya

Bisa Tanam Padi Tiga Kali Setahun

Sebelum teknologi ini hadir, sebagian besar lahan di Desa Banjurpasar hanya bisa ditanami dua kali setahun karena keterbatasan air saat kemarau.

Musim tanam ketiga biasanya diisi palawija karena risiko kekeringan tinggi.

Namun sejak pemasangan enam unit PATS oleh PT Agros Global Indonesia, petani kini bisa menanam padi hingga tiga kali dalam setahun.

Energi surya yang diubah menjadi tenaga pompa membuat air tetap mengalir, bahkan saat cuaca mendung.

“Sekarang sawah tetap hijau walau kemarau panjang. Kami jadi lebih semangat karena panen bisa tiga kali, hasil juga meningkat,” tambah Imam.

Baca juga: Bagaimana Pompa Air Tenaga Surya Membebaskan Perempuan di Pandan Indah

Selain menghemat biaya, sistem PATS juga ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi karbon.

Petani dapat mencicil biaya pemasangan dalam empat kali pembayaran saat panen, sehingga tidak memberatkan mereka secara finansial.

Produksi Naik Hampir 40 Persen

Penyuluh pertanian Kebumen, Ahmad Taofik, menyebut program IP 300 di Desa Banjurpasar sudah menunjukkan hasil nyata sejak diterapkan pada 2022.

“Produksi padi meningkat dari 6,5 ton per hektare pada 2022 menjadi 8,9 ton per hektare pada 2025. Ini berkat pasokan air yang stabil dari PATS,” jelasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Kilas Daerah
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Regional
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Regional
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Regional
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Regional
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Regional
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Regional
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Regional
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Regional
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Regional
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi 'Ulet' Berkelit Saat Diperiksa
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi "Ulet" Berkelit Saat Diperiksa
Regional
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Regional
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Regional
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Regional
Ketika Asmara Berujung Polisi Propam Bunuh dan Perkosa Dosen di Muaro Bungo Jambi
Ketika Asmara Berujung Polisi Propam Bunuh dan Perkosa Dosen di Muaro Bungo Jambi
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau