Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Tradisi Panjang Mulud, Cara Warga Banten Rayakan Maulid Nabi Muhammad

Kompas.com - 04/09/2025, 19:35 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com – Suasana meriah terlihat di Kampung Umbul Kapuk, Kota Serang, Banten, saat ratusan warga berkumpul untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Mereka menggelar tradisi tahunan yang dikenal dengan nama “Panjang Mulud”, sebuah kegiatan turun-temurun yang penuh makna.

Sekretaris Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Arosia, Selamat Hidayat, mengatakan, keberhasilan acara ini tidak lepas dari keterlibatan warga secara menyeluruh.

Menurutnya, pelaksanaan Panjang Mulud selalu dirancang melalui musyawarah dengan tokoh masyarakat dan pengurus lingkungan.

"Alhamdulillah, semua warga sepakat mengikuti. Ini adalah wujud antusiasme masyarakat yang sudah menjadi kegiatan rutin setiap tahun," ujarnya dikutip dari Antara.

Selamat menambahkan, sekitar 150 keluarga di wilayah tersebut menunjukkan kekompakan luar biasa. Tradisi ini, kata dia, bukan sekadar seremoni, melainkan juga bentuk kesetiaan dan cara umat memuliakan Nabi Muhammad SAW.

Rangkaian Panjang Mulud

Baca juga: Sekaten, Hajad Dalem Keraton Yogyakarta di Bulan Mulud

Acara dimulai dengan doa bersama pada Minggu pagi yang dihadiri warga serta tokoh masyarakat. Setelah itu, rangkaian kegiatan berlanjut ke puncak acara berupa arak-arakan “panjang”.

Panjang adalah berbagai jenis makanan hingga kebutuhan pokok (sembako) yang disusun, dihias, lalu diarak keliling kampung.

"Nantinya, isi dari 'panjang' ini akan dibagikan kepada warga dalam sebuah tradisi yang disebut 'ngeropok'.

Masyarakat, bahkan dari luar kampung, biasanya datang tanpa diundang untuk ikut serta mendapatkan berkah dari perayaan Maulid," jelas Selamat.

Ia juga menekankan bahwa semangat warga untuk ikut serta tidak memandang latar belakang ekonomi. Baik yang mampu maupun yang kurang mampu, semua berusaha berpartisipasi karena dianggap sebagai wujud pemenuhan spiritual.

Sejarah Panjang Mulud

Tradisi Panjang Mulud sudah lama menjadi bagian dari budaya masyarakat Banten. Menurut laman Kemdikbud, tradisi ini mulai digelar secara besar-besaran sejak masa Kesultanan Banten di bawah kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa (1651–1682), saat kerajaan berada di puncak kejayaan.

Baca juga: Masyarakat Bangkalan Gelar Tradisi Berebut Pernak Pernik hingga Belasan Unggas untuk Meriahkan Maulid Nabi

Meski setelah masa Sultan perayaannya tidak semeriah dahulu, bahkan ketika Jepang menduduki Indonesia, Panjang Mulud tetap dilestarikan.

Istilah “panjang” diyakini berasal dari kata dalam bahasa Sanskerta, pajang, yang berarti hiasan atau dekorasi. Sementara “mulud” berarti kelahiran, yakni kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ada juga yang menafsirkan kata “panjang” sebagai memajang atau memperlihatkan, merujuk pada kebiasaan masyarakat mengarak benda-benda yang dihias.

Pelaksanaan di Berbagai Daerah

Panjang Mulud biasanya digelar pada bulan Rabiul Awal di sejumlah wilayah Banten, seperti Cilegon, Serang, Pandeglang, dan Lebak. Perencanaannya dilakukan lewat musyawarah desa dengan melibatkan tokoh masyarakat dan aparat setempat.

Setelah panitia terbentuk, warga mulai membuat Panjang dengan beragam bentuk tanpa aturan baku. Kreativitas warga sering melahirkan Panjang berbentuk rumah, mobil, pesawat, atau perahu, yang kemudian dihias dengan uang, pakaian, perlengkapan salat, bahan makanan, dan aneka dekorasi lain.

Sehari sebelum pawai, masyarakat biasanya mengadakan makan bersama serta pengajian atau ceramah maulid. Esok harinya, Panjang diarak keliling kampung hingga berakhir di lapangan atau halaman masjid. Di lokasi tersebut, hiasan Panjang kemudian diperebutkan dalam tradisi ngeropok.

Kalau dulu masyarakat berebut langsung, kini sebagian desa sudah memakai sistem kupon agar pembagian lebih tertib dan adil.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Panjang Mulud, Tradisi Peringatan Maulid Nabi Masyarakat Banten"

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Kalimantan Timur
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Jawa Barat
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
Jawa Tengah
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
Jawa Tengah
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Jawa Timur
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Jawa Barat
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Jawa Timur
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Kalimantan Timur
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Kalimantan Timur
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Jawa Barat
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Jawa Timur
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Jawa Timur
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Jawa Timur
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
Riau
Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau