JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan, ada sekolah yang sudah meminta agar makan bergizi gratis (MBG) diberikan dua kali dalam satu hari.
Menurut Presiden, jika saat ini hal tersebut dilakukan bisa membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Namun, Prabowo mengakui pemerintah akan memperjuangkan permintaan itu.
Baca juga: Baru 7 Bulan Jadi Mitra MBG, UMKM Ini Kantongi Omzet Rp 1 Miliar Lebih
"Kemampuan kita baru seperti ini. Kita baru bisa beri makan satu kali. Tapi itu sudah prestasi luar biasa bagi Republik kita. Dasar bangsa Indonesia ya, sudah diberi satu kali makan sudah ada yang mangajukan, "Pak kalau bisa, di tempat kami dua kali Pak"," ujar Prabowo dalam acara APKASI Otonomi Expo 2025 di ICE BSD, Tangerang, yang disiarkan langsung secara daring, Kamis (28/8/2025).
"APBN bisa jebol itu. ni perjuangan. Tapi dari mana ini (anggarannya). Dari efisiensi," tegasnya sambil berseloroh.
Khusus terkait efisiensi anggaran, Presiden menegaskan bahwa penghematan anggaran negara bukan berarti memotong dana transfer ke daerah.
Pasalnya, transfer ke daerah bukan hanya dalam diberikan secara langsung, melainkan ada transfer tidak langsung alokasinya diberikan dalam bentuk berbagai program, salah satunya MBG.
Baca juga: Anggaran MBG 2026 Naik 5 Kali Lipat, Sri Mulyani: Tantangannya pada Eksekusinya...
"Jadi efisiensi jangan diartikan potong transfer ke daerah. Transfer daerah ada yang langsung dan ada yang tidak langsung. Tapi semuanya untuk daerah. MBG adanya di desa-desa. MBG ada di kecamatan-kecamatan," jelas Prabowo.
"MBG ada di kabupaten-kabupaten. Dan yang kita turunkan ke daerah-daerah itu, satu tahun ini adalah Rp 171 triliun. Yang akan masuk ke desa-desa, tahun depan kita anggarkan Rp 335 triliun. Itu masuk ke semua desa," jelasnya.