Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTPN I Siapkan 500 Hektar Lahan untuk Bangkitkan Kembali Tembakau Deli

Kompas.com - 13/10/2025, 11:45 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com – PTPN I Regional 1 menyiapkan 500 hektar lahan perkebunan di Sumatera Utara untuk menghidupkan kembali industri tembakau di Deli Serdang.

Langkah ini menjadi upaya memperkuat produksi tembakau yang dulu dikenal mendunia.

Manajer PTPN I Regional 1 Kebun Tembakau, Henri Tua Hutabarat, menjelaskan tembakau Deli pernah mencapai reputasi tinggi lewat bursa lelang Bremer Tabakborse di Jerman pada 1950-an.

“Kami sedang menyiapkan dan mencadangkan lahan seluas 500 hektar untuk mengembalikan reputasi tembakau Deli yang dulu sangat prestisius itu. Kami juga sedang membangun infrastruktur dan berbagai kebutuhan agar kejayaan tembakau Deli ini bangkit kembali. Kami investasi cukup besar di sektor hulu dan hilir,” ujarnya, Senin (13/10/2025).

Baca juga: Tarif Cukai Rokok 2026 Tak Naik, Pemerintah Selamatkan Industri Tembakau dari Tekanan

Ia menegaskan langkah ini sudah melalui kajian komprehensif dan didukung pemegang saham, yaitu PTPN III Holding.

Fokus investasi tidak hanya pada penanaman, tetapi juga pembangunan pabrik dan gudang cerutu Deli modern.

“Dengan fasilitas yang memadai, modern, dan memenuhi kaidah standar proses dan standar mutu produk, kami yakin dapat menghasilkan cerutu berkualitas tinggi yang siap bersaing di pasar internasional,” kata Henri.

Henri menyebut potensi pasar ekspor tembakau Deli sangat besar. Kajian perusahaan menunjukkan permintaan tinggi dari calon pembeli di Eropa, Skandinavia, Amerika, dan Asia.

“Peluang ekspor sangat terbuka lebar,” ujarnya.

Baca juga: Industri Tembakau Hadapi Tantangan, Asosiasi Harap Cukai Rokok Tak Naik

Dari simulasi margin yang dilakukan, harga jual tembakau Deli lembaran daun mencapai 80,20 euro per kilogram atau sekitar Rp1,5 juta, dengan biaya produksi di kisaran Rp700–800 ribu per kilogram.

Dengan produktivitas 700 kilogram per hektar, PTPN I memperkirakan hasil bisa meningkat dua kali lipat jika varietas unggul dan teknik pertanian modern diterapkan secara efektif.

“Kalau pasar, dominan ke ekspor. Calon pembeli di beberapa negara Eropa, kawasan Skandinavia, Amerika, dan Asia lainnya menyatakan komitmennya. Maka, kami sangat optimistis dengan investasi baru ini, segera bisa memenuhi permintaan buyer yang antusias menyambut produk kami,” kata Henri.

Region Head PTPN I Regional 1, Didik Prasetyo, menyampaikan keyakinan serupa. Ia menegaskan komitmen perusahaan untuk mengembalikan kejayaan tembakau Deli dengan dukungan lahan, investasi, dan infrastruktur yang memadai.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Ekbis
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
Syariah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau