Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin: RI Butuh 700.000 Hektare Lahan untuk Bisa Swasembada Gula

Kompas.com - 29/10/2025, 15:57 WIB
Suparjo Ramalan ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat Indonesia hanya membutuhkan tambahan 700.000 hektare (ha) lahan tebu untuk mencapai target swasembada gula nasional.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengatakan saat ini pemerintah tengah mengerjakan perluasan lahan tersebut, salah satunya di Merauke, Papua, yang menjadi proyek strategis pengembangan tebu nasional.

Perluasan lahan juga berlangsung di beberapa daerah lain seperti Blitar, Jawa Timur (Jatim).

Baca juga: Kemenperin Bantah Produksi Gula RI Stagnan, Klaim Bisa Capai Swasembada

Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, sebut RI butuh 700.000 ha lahan tambahan untuk swasembada gulaKOMPAS.com/SUPARJO RAMALAN Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, sebut RI butuh 700.000 ha lahan tambahan untuk swasembada gula

“Kita lihat ininya, nah sebenarnya kita itu perlu cuma lagi 700.000 hektare, kita sudah bisa swasembada gula,” ujar Putu di sela-sela pameran industri agro yang digelar di gedung Kemenperin, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).

"Nah ini yang sedang dikerjakan di Merauke, dan di samping Merauke itu ada juga daerah-daerah yang dikembangkan. Seperti umpamanya di Jawa Timur, Blitar, itu juga peningkatan penggunaannya sangat luas,” paparnya.

Di wilayah Tegal, Jawa Tengah (Jateng) dan sekitarnya juga mulai muncul investasi baru untuk pembangunan pabrik gula untuk memperkuat rantai pasok industri gula nasional.

“Sekarang ada di Tegal dan sekitarnya, itu juga ada investasi untuk pabrik gula,” beber Putu.

Baca juga: Revisi Aturan Impor Dinilai Mendesak untuk Selamatkan Industri Gula

Menurutnya, peningkatan produksi gula dari tebu dalam beberapa tahun terakhir sudah signifikan. Jika sebelumnya produksi berada di angka 2,3 juta ton, kini telah mencapai sekitar 2,8 juta ton.

Sejumlah daerah juga diklaim mengalami produktivitas gula yang tinggi. Di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatatkan rendemen tebu hingga 12 persen, sedangkan di lahan rawa Sumatera Selatan, produktivitas bisa mencapai 100 ton per hektare dengan rendemen yang terus naik dari 5,7 persen menuju 8 persen.

Halaman:


Terkini Lainnya
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau