Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Industri Kreatif RI Diminta Contoh Brand Global seperti Hermès

Kompas.com - 29/10/2025, 16:25 WIB
Suparjo Ramalan ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menilai Indonesia perlu berani keluar dari jebakan sebagai pemasok produk murah.

Transformasi menuju pemasok bernilai tinggi di pasar global dinilai lebih strategis untuk masa depan industri kreatif.

Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur, menegaskan keberhasilan industri kreatif tidak diukur dari seberapa sering ikut pameran atau seberapa besar ekspor, melainkan dari kekuatan merek yang tahan lama.

“Kita tidak boleh hanya bicara pameran dan ekspor. Kita harus bicara daya tahan merek, dan daya tahan merek bukan soal besar modal, tapi cara berpikir,” ujar Sobur dalam keterangan pers, Rabu (29/10/2025).

Baca juga: Revisi Aturan Impor Dinilai Mendesak untuk Selamatkan Industri Gula

Ia mencontohkan merek global seperti Hermès, Louis Vuitton, Rolex, dan Patek Philippe yang tetap bertahan meski dibanjiri produk tiruan berharga murah.

Menurutnya, kekuatan merek-merek itu terletak pada kemampuan menjual makna, bukan sekadar barang.

“Produk tiruan hanya meniru bentuk, tapi tidak bisa meniru martabat,” ucapnya.

Sobur menilai pelaku industri kreatif Indonesia perlu mengambil jalan serupa.

Nilai budaya, narasi, dan cerita lokal harus tertanam dalam setiap produk agar karya Indonesia tidak hanya menjadi komoditas, tapi juga simbol identitas dan kebanggaan nasional.

“Kalau kita tidak bercerita, dunia hanya akan melihat kita sebagai pabrik. Tapi kalau kita bercerita dengan benar, dunia akan melihat kita sebagai sumber nilai,” kata Sobur.

Baca juga: HIMKI Luncurkan Marketplace, Bawa Produk Mebel dan Kerajinan Ri Tembus Pasar Dunia

Ia juga menekankan pentingnya strategi distribusi dan kesejahteraan tenaga kerja sebagai bagian dari nilai merek.

Menurutnya, banyak perusahaan gagal karena terlalu fokus menjual secara massal tanpa memperhatikan reputasi dan konteks nilai.

“Setiap titik distribusi adalah panggung reputasi. Cara menjual menentukan bagaimana dunia memperlakukan karya kita,” lanjutnya.

Sobur menambahkan, merek global bisa bertahan karena menjadikan warisan sebagai strategi bisnis jangka panjang.

“Mereka rela tidak menjual hari ini agar tetap dihormati 30 tahun ke depan. Warisan adalah strategi bisnis,” ujarnya.

Ia menilai pendekatan itu penting diterapkan di Indonesia agar produk lokal memiliki reputasi global yang berkelanjutan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau