Ia juga mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap penawaran produk keuangan yang mencurigakan.
“Agar terhindar dari penipuan dan kejahatan keuangan, masyarakat perlu selalu mengingat tips 2L (legal dan logis) sebagai filter awal untuk membedakan penawaran produk keuangan yang ilegal dan yang berizin resmi dari OJK,” katanya.
Head of Corporate Affairs and Engagement AFPI Gledys Sinaga mengatakan, peningkatan literasi keuangan perempuan memiliki dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Banyak di antara mereka telah memanfaatkan bantuan dan layanan akses keuangan untuk usaha mikro, seperti bisnis rumahan ataupun untuk mendukung kebutuhan rumah tangga. Fenomena ini menunjukkan dampak positif dari upaya literasi dan juga edukasi yang kita lakukan selama ini secara industri,” ujar Gledys.
Pada kesempatan tersebut, Perencana Keuangan Profesional Rista Zwestika membagikan strategi sederhana untuk membantu para ibu mengatur keuangan rumah tangga dan mengenali risiko pinjaman daring ilegal.
Baca juga: Literasi Keuangan Tumbuh, OJK dan Bank Mandiri Bergerak Bersama
Rista mengatakan, perempuan sering menjadi pengelola utama keuangan keluarga, tapi tekanan sehari-hari terkadang membuat mereka harus mengambil keputusan sulit.
“Dengan pemahaman yang tepat dan strategi sederhana, saya yakin, setiap ‘menteri keuangan’ di rumah tangga bisa mengelola uang keluarga dengan lebih percaya diri dan bijak,” kata Rista.
Sebagai informasi, sebanyak 100 anggota komunitas Ibu2Canggih turut berpartisipasi aktif dalam diskusi tersebut.
Selain bincang-bincang, AdaKami juga menghadirkan booth edukatif dan interaktif untuk membantu masyarakat mengenal layanan keuangan digital dan memahami cara menghindari pinjaman online (pinjol) ilegal.
Brand and Community Lead Ibu2Canggih Amanda Harmanie mengatakan, para ibu antusias mengikuti kegiatan dengan topik pengelolaan keuangan.
Baca juga: Pentingnya Literasi Keuangan Syariah untuk Orang Tua di Era Digital
Kegiatan yang dihadiri oleh hampir 100 anggota komunitas Ibu2Canggih di Surabaya ini menjadi momentum sinergi antara regulator, pelaku industri, dan komunitas dalam menciptakan ekosistem keuangan digital yang aman, inklusif, dan berdaya bagi perempuan Indonesia.Amanda menjelaskan, keuangan menjadi salah satu topik yang paling diminati para ibu di komunitas Ibu2Canggih.
Menurutnya, para anggota dari berbagai daerah di Indonesia menghadapi tantangan serupa dalam menyeimbangkan kebutuhan keluarga dengan pengelolaan keuangan yang baik.
“Diskusi ini (telah) membantu para ibu memahami lebih dalam cara mengatur keuangan dengan cerdas dan sekaligus menghindari jebakan pinjol ilegal,” tutur Amanda
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarangArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya