KOMPAS.com - Bagi banyak orang, kata “utang” sering dikaitkan dengan risiko dan tekanan finansial. Namun, bagi investor berpengalaman, utang justru bisa menjadi alat membangun kekayaan.
Caranya adalah dengan memanfaatkan self-liquidating debt, atau utang produktif—yakni utang yang dilunasi oleh aset yang dibiayainya sendiri.
Berbeda dari utang konsumtif yang digunakan untuk membeli barang yang nilainya turun, self-liquidating debt digunakan untuk membeli aset yang menghasilkan pendapatan.
Aset inilah yang menanggung biaya cicilan, sementara pemiliknya tetap memperoleh keuntungan dari kenaikan nilai aset dan akumulasi ekuitas.
Baca juga: 5 Skill yang Wajib Dimiliki untuk Membangun Kekayaan
Prinsip dasar strategi ini menekankan bahwa aset seharusnya bekerja untuk pemiliknya, bukan sebaliknya.
Konsep ini sederhana. Investor meminjam uang untuk membeli aset yang menghasilkan arus kas positif, seperti properti sewa atau bisnis berjalan.
Pendapatan dari aset itu digunakan untuk membayar utang, pajak, serta biaya perawatan, sementara nilai aset bisa terus meningkat.
Semakin lama, sisa utang berkurang dan porsi kepemilikan bertambah. Dalam jangka panjang, kombinasi antara pelunasan utang dan apresiasi nilai aset menciptakan pertumbuhan kekayaan ganda—dari arus kas dan kenaikan nilai modal (capital gain).
Dilansir dari New Trader U, Kamis (30/10/2025), salah satu contoh paling umum dari self-liquidating debt adalah investasi properti sewa.
Saat membeli rumah atau apartemen dengan kredit, idealnya pendapatan dari penyewa mampu menutupi cicilan, pajak, asuransi, hingga biaya perawatan.
Keunggulannya, penyewa secara tidak langsung membantu pemilik membayar cicilan. Sementara itu, nilai properti berpotensi naik dari tahun ke tahun.
Baca juga: Cara Orang Kaya Membangun Kekayaan: Hindari 5 Kebiasaan Ini
Bagi investor, ini berarti membangun kekayaan tanpa mengeluarkan dana tambahan dari kantong sendiri.
Investasi di properti multi-unit, seperti dupleks atau apartemen kecil, bahkan lebih menarik. Dengan banyak penyewa, risiko kekosongan unit lebih kecil, dan arus kas lebih stabil.
Tak hanya itu, keuntungan pajak turut mendukung strategi ini. Penyusutan aset bisa mengurangi penghasilan kena pajak, dan bunga kredit masih bisa dikurangkan.
Karena alasan inilah, real estat menjadi pilar utama dalam banyak strategi membangun kekayaan jangka panjang.
Bagi sebagian orang, utang adalah beban. Namun bagi investor, utang bisa menjadi alat mencetak kekayaan lewat aset yang menghasilkan pendapatan dan melunasi dirinya sendiri.